16 March 2025
Kesejahteraan Rakyat

Kunjungi UPN Yogyakarta, Komisi X Soroti Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi

  • Februari 21, 2025
  • 0

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esty Wijayanti, saat memimpin kunjungan kerja spesifik ke Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta, Kamis (20/2/2025). Foto: ssb/vel.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esty Wijayanti, saat memimpin kunjungan kerja spesifik ke Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta, Kamis (20/2/2025). Foto: ssb/vel.


PARLEMENTARIA, Yogyakarta
 – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esty Wijayanti, menegaskan pentingnya pemerataan akses pendidikan tinggi di Indonesia saat memimpin kunjungan kerja spesifik ke Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta, Kamis (20/2/2025). Dalam sambutannya, ia menyoroti masih rendahnya angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain, khususnya di kawasan ASEAN.

“Berdasarkan data Bank Dunia, capaian APK pendidikan tinggi di Indonesia pada tahun 2022 hanya mencapai 31,45%. Angka ini masih tertinggal jauh dibandingkan Malaysia (43%), Thailand (49,29%), dan Singapura (91,09%),” ungkap My Esty Wijayanti.

Ia menekankan bahwa pemerintah menargetkan APK pendidikan tinggi mencapai 43,87% pada tahun 2035 dan meningkat hingga 60% pada tahun 2045. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan terus mengembangkan kebijakan afirmasi pendidikan tinggi, termasuk subsidi dan bantuan pendidikan yang lebih berkeadilan.

Dalam sambutannya, My Esty Wijayanti juga menyoroti kendala utama dalam akses pendidikan tinggi di Indonesia, yakni faktor ekonomi, sosial, dan geografis. Menurutnya, masih banyak mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang kesulitan mengakses perguruan tinggi, meskipun sudah tersedia program bantuan seperti KIP Kuliah.

“Hingga tahun 2024, jumlah penerima KIP Kuliah tercatat sebanyak 985.577 mahasiswa. Namun, dengan total mahasiswa di Indonesia yang mencapai 9,9 juta pada tahun 2025, tentu angka ini masih perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan anggaran antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Saat ini, 94% anggaran pendidikan tinggi dialokasikan untuk PTN, sedangkan PTS hanya mendapatkan 6%. Oleh karena itu, Komisi X melalui Panja Pendidikan Tinggi terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di dalam nengeri. •ssb/aha

EMedia DPR RI