23 February 2025
Industri dan Pembangunan

Kabupaten Magetan Dinilai Siap Sukseskan Swasembada Pangan

  • Februari 20, 2025
  • 0

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari bersama tim kunspek Komisi IV, saat meninjau lahan persawahan di Carikan, Bendo, Magetan, Jawa Timur, Rabu (19/2/2025). Foto: Nadya/vel.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari bersama tim kunspek Komisi IV, saat meninjau lahan persawahan di Carikan, Bendo, Magetan, Jawa Timur, Rabu (19/2/2025). Foto: Nadya/vel.


PARLEMENTARIA, Magetan 
– Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengungkapkan bahwa lahan persawahan di Desa Carikan, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan memiliki tingkat produktivitas di atas rata-rata nasional. Hal ini memberikan harapan besar bagi terwujudnya swasembada pangan di Indonesia.

“Luas lahan sawah di Desa Carikan ini mencapai 73 hektare dengan tingkat produktivitas 7,2 ton per hektare. Angka ini jauh di atas rata-rata produksi nasional yang hanya 5,2 ton per hektare. Ini sudah cukup bagus, tetapi petani di sini masih ingin meningkatkan produktivitas hingga 8 ton, bahkan menargetkan 10–11 ton jika semua sudah optimal,” ujar Kharis kepada Parlementaria di Carikan, Bendo, Magetan, Jawa Timur, Rabu (19/2/2025).

Selain itu, Kharis juga menyerap aspirasi dan keluhan petani, khususnya terkait minimnya curah hujan di beberapa wilayah Magetan yang berdampak pada masa tanam.

“Kesulitan mendapatkan air menjadi kendala utama. Di Carikan, Magetan, petani hanya bisa melakukan dua kali masa tanam dalam setahun. Padahal, idealnya bisa tiga kali, meskipun yang ketiga harus dengan palawija atau tebu, seperti yang kita lihat di belakang ini,” tuturnya.

Namun, dalam kunjungan tersebut, Kharis juga menyoroti kinerja Perum Bulog yang dinilai sudah sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, yakni membeli gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini mendapat apresiasi tinggi dari petani.

“Bulog sudah menjalankan perintah Presiden untuk menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Bahkan, tadi perwakilan Bulog menyampaikan bahwa petani cukup menumpuk hasil panennya di pinggir jalan, lalu langsung ditimbang, dibayar, dan diangkut oleh Bulog. Proses ini sangat memudahkan petani di Carikan dalam mendapatkan harga terbaik,” katanya.

Selain itu, petani juga mengeluhkan soal irigasi dan keterbatasan alat panen modern yang belum mampu menjangkau seluruh desa di Magetan.

“Saya memahami bahwa tidak mungkin setiap desa memiliki satu alat panen, karena nantinya hanya akan digunakan selama 10 hari dalam setahun. Mungkin solusinya adalah dengan mendatangkan alat panen dari luar agar lebih efektif dan efisien,” ucapnya.

Di akhir kunjungan, Kharis mengapresiasi sinergi antara berbagai pemangku kepentingan yang telah berkolaborasi dengan baik, sehingga meningkatkan produktivitas lahan sawah di Kabupaten Magetan. •ndy/aha

EMedia DPR RI