15 March 2025
Politik dan Keamanan

Bertemu Dubes Belarus, GKSB Bahas Peluang Kerja Sama Bidang Pertanian

  • Februari 18, 2025
  • 0

Anggota DPR RI Isfhan Taufik Munggaran dan I Nyoman Adi Wiryatama, saat pertemuan bilateral dengan Duta Besar Belarus H.E Raman Ramanouski di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2025). Foto: Mentari/vel.
Anggota DPR RI Isfhan Taufik Munggaran dan I Nyoman Adi Wiryatama, saat pertemuan bilateral dengan Duta Besar Belarus H.E Raman Ramanouski di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2025). Foto: Mentari/vel.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 – Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI yang diwakili oleh Anggota DPR RI Isfhan Taufik Munggaran dan I Nyoman Adi Wiryatama mengadakan pertemuan bilateral dengan Duta Besar Belarus H.E Raman Ramanouski. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas mengenai peluang kerjasama di bidang pertanian.

I Nyoman Adi Wiryatama mengatakan, Belarus menawarkan teknologi alat pertanian mereka kepada Indonesia. Sedangkan, Belarus tertarik dengan bahan-bahan material industri dan kelapa sawit dari Indonesia. 

“Saya tekankan tadi agar kerjasama ini menguntungkan kedua belah pihak. Jadi tidak mereka saja kita pun harus diuntungkan. Jadi harus ada neraca perdagangan antara dua negara ini balance,” kata I Nyoman Adi, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Selain teknologi pertanian, Belarus juga tertarik dan menawarkan teknologi pengolahan sampah. Menurut mereka, Indonesia perlu pengolahan sampah yang lebih baik. “Kita lihat tadi dia menawarkan kita perlu pengolahan sampah. Dimana kita rubbish kita kan belum bisa kita olah, recyclingnya di daerah mereka tuh saya lihat tuh maju sekali,” jelasnya.

Untuk mengakselerasi peluang kerja sama tersebut, Dubes Belarus juga mengundang Parlemen Indonesia untuk bertemu dengan Parlemen Belarus. DPR RI pun menyambut positif hal tersebut, I Nyoman Adi mengatakan akan segera mengagendakan rapat internal di BKSAP (Badan Kerja Sama Antar Parlemen) untuk merespon peluang kerja sama tersebut. 

“Maka kami berdua tadi menangkap kita harus rapat internal dulu, kita harus jabarkan dengan yang departemen yang terkait, kemudian baru kita action apa yang kira-kira kita perlukan dari mereka, apa mereka perlukan dari kita, sehingga nanti kita harus siap dulu,” urai Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini. •bia/aha

EMedia DPR RI