15 March 2025
Industri dan Pembangunan

Regulasi Pariwisata Diperlukan untuk Lindungi Ekosistem Lokal

  • Februari 17, 2025
  • 0

Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, dalam foto bersama usai mengikuti pertemuan dengan Pemda Yogyakarta serta pelaku industri pariwisata di Yogyakarta, Kamis (13/2/2025). Foto: Mentari/vel.
Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, dalam foto bersama usai mengikuti pertemuan dengan Pemda Yogyakarta serta pelaku industri pariwisata di Yogyakarta, Kamis (13/2/2025). Foto: Mentari/vel.


PARLEMENTARIA, Yogyakarta
 – Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, menekankan pentingnya pemerintah segera membuat regulasi yang mampu melindungi dan memperkuat ekosistem pariwisata lokal di Indonesia. Menurutnya, regulasi tersebut harus segera diimplementasikan guna memastikan keberlangsungan industri pariwisata lokal dan mencegah gangguan terhadap ekosistem pelaku wisata.

Erna menjelaskan bahwa terdapat 12 ekosistem pariwisata yang berperan penting dalam sektor ini. Namun, dua aspek yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah adalah pendidikan dan diplomasi budaya. Ia menilai pendidikan pariwisata perlu dipandang lebih luas dan mendalam karena memiliki karakteristik berbeda dibandingkan sektor pendidikan lainnya. Oleh sebab itu, regulasi yang tengah disusun harus mengakomodasi kebutuhan ini.

“Regulasi ini harus segera dibuat agar ekosistem pelaku pariwisata lokal tetap kondusif. Pendidikan pariwisata memiliki karakteristik khusus yang perlu dijelaskan secara rinci, misalnya melalui revisi undang-undang terkait,” ujarnya usai mengikuti pertemuan dengan Pemda Yogyakarta serta pelaku industri pariwisata di Yogyakarta, Kamis (13/2/2025).

Selain itu, Erna juga menyoroti pentingnya diplomasi budaya dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata. Ia menegaskan bahwa diplomasi budaya bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Luar Negeri, tetapi juga harus menjadi prioritas pemerintah daerah. Dengan promosi yang maksimal, budaya lokal dapat menjadi daya tarik wisata yang lebih kuat.

“Kita harus mendahulukan promosi wisata daerah. Setiap provinsi memiliki budaya yang unik, dan ini harus diperkaya serta disampaikan dengan baik melalui diplomasi budaya. Jika dilakukan secara optimal, wisatawan dalam negeri akan lebih terdorong memilih destinasi lokal,” tambahnya.

Erna menekankan bahwa meskipun promosi wisata internasional tetap penting, penguatan sektor pariwisata domestik harus menjadi prioritas utama. Ia menilai perbaikan internal menjadi langkah awal agar industri pariwisata Indonesia dapat berkembang lebih besar dan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

“Memperbaiki sektor pariwisata domestik adalah langkah awal kita. Jika wisata dalam negeri sudah kuat, maka promosi ke luar negeri akan lebih efektif dan membawa dampak besar,” tegasnya. •mri/aha

EMedia DPR RI