Harris Turino: Perlu Transparansi dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program MBG
- Februari 17, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Tangerang Selatan – Anggota Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI Harris Turino mendorong penerapan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang dikomandoi oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Hal tersebut diungkapkan Harris di sela-sela kunjungan kerja BAM DPR RI ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan SDN Lengkong Gudang Timur di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (13/2/2025).
“Tetapi tentu kita akan kontrol, karena anggarannya sampai saat ini kan baru Rp71 Triliun. Dan rencana kita dengar akan dinaikkan menjadi Rp171 Triliun. Sehingga kita terus dorong transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran program MBG ini,” tukas Harris kepada Parlementaria di sela-sela kunjungan.
Politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menjelaskan beberapa waktu lalu di dalam rapat kerja dengan Bappenas, pihaknya mempertanyakan besaran dampak dari Program MBG ini terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan informasi bahwa dari anggaran sebesar Rp71 Triliun akan meningkatkan 0,86 persen pertumbuhan ekonomi.
“Jadi kalau ini dilaksanakan saja Rp71 Triliun tanpa tambahan, maka insya Allah pertumbuhan Indonesia akan mendekati 6 persen. Nah di DPR kita akan kawal ini benar enggak, bisa mencapai mendekati 6 persen. Apalagi kalau ditambah tambahan anggaran Rp100 Triliun dengan dihitung secara sederhana saja maka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7,1 persen,” tandasnya.
Di sisi lain, Legislator asal Dapil Jawa Tengah IX yang meliputi Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes ini menambahkan pihaknya akan melihat nanti hasil efisiensi Rp256 triliun ini akan diarahkan kemana, baik ditujukan untuk efisiensi akan digunakan untuk mendukung Program MBG atau pembangunan sekolah.
“Intinya adalah menghematnya, silahkan pemerintah boleh melakukan itu. Tapi ketika menggunakannya, bicara dengan DPR. Kan nggak bisa menggunakannya sendiri tanpa persetujuan DPR, nggak bisa. Jadi kita mau kawal sehingga jangan sampai nanti muncul kekhawatiran, anaknya makan ayam, bapak-ibunya puasa karena dia sampai lay off dan segala macam. Ini jadi isu yang kita akan kawal terus Pak. Bahwa idenya bagus, tinggal dikawal di sisi pengawasannya,” tutupnya. •oji/rdn