Penuhi Gizi Masyarakat, Agun Gunandjar Apresiasi Program MBG di Kota Tangsel
- Februari 14, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Tangerang Selatan – Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di Kota Tangerang Selatan. Program ini merupakan salah satu janji politik pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran, pada Pemilu 2024 lalu.
Program MBG, yang resmi dimulai pada 6 Januari 2025, bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan target menjangkau 17 juta penerima manfaat hingga akhir 2025, program ini difokuskan kepada kelompok rentan seperti balita, anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui. Pemerintah berharap bahwa program ini dapat berkontribusi pada peningkatan kecerdasan anak dan mengurangi angka malnutrisi serta stunting di Indonesia.
“Masalah malnutrisi dan stunting memang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, meskipun sejumlah program telah dilaksanakan untuk memperbaiki keadaan ini. Di antaranya adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang telah berperan dalam menurunkan angka stunting di beberapa daerah. Oleh karena itu, program MBG juga diharapkan dapat memberi dampak positif dalam pemenuhan gizi masyarakat serta menurunkan angka stunting secara signifikan,” ungkap Agun usai meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan didampingi Wakil Walikota Tangsel dan jajaran Forkompinda, di Tangsel, Banten, Kamis (13/2/2025).
Sebagaimana diketahui, Indonesia masih mencatatkan angka kekurangan gizi yang cukup tinggi. Berdasarkan data dari ASEAN Food Nutrition Report 2021, sekitar 24,1 juta penduduk Indonesia atau sepertiga dari jumlah penduduk ASEAN yang kekurangan gizi berasal dari Indonesia. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI juga menunjukkan beberapa provinsi dengan tingkat stunting tertinggi, seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Papua.
Legislator asal Dapil Jawa Barat X ini menambahkan, selain berfokus pada peningkatan gizi, program MBG juga dirancang untuk memberikan dampak positif lainnya, seperti menggerakkan ekonomi lokal. Melalui keterlibatan UMKM, petani, dan nelayan dalam rantai pasokan bahan makanan, program ini diharapkan dapat memperkuat sektor ekonomi lokal. Di sisi lingkungan, MBG juga diperkirakan dapat berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon, karena pendekatannya yang berkelanjutan.
Politisi Fraksi Partai Golkar ini juga menekankan pentingnya pendampingan dalam pengelolaan anggaran program MBG untuk memastikan bahwa dana yang dialokasikan digunakan secara tepat dan transparan. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan serta menjamin akuntabilitas dalam pelaksanaan program yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat ini.
Dengan berbagai manfaat yang dihadirkan, program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, khususnya dalam menghadapi masalah stunting dan malnutrisi yang masih mempengaruhi banyak keluarga di seluruh tanah air,” pungkasnya. •oji/rdn