1 February 2025
Ekonomi dan Keuangan

Anggota DPR Soroti Penggunaan Mata Uang Asing di Perbatasan

  • Januari 31, 2025
  • 0

Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Yuliani Paris saat kunjungan kerja di Karawang, Jawa Barat, Kamis (30/1/2025). Foto : Singgih/Andri.
Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Yuliani Paris saat kunjungan kerja di Karawang, Jawa Barat, Kamis (30/1/2025). Foto : Singgih/Andri.


PARLEMENTARIA, Karawang
– Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Yuliani Paris, menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait kecintaan terhadap mata uang rupiah. Ia mengimbau agar masyarakat lebih menghargai rupiah, termasuk dalam cara memperlakukan uang kertas agar kualitasnya tetap terjaga.

“Saya sampaikan kepada Bank Indonesia bahwa kita harus menghormati rupiah kita. Salah satu caranya adalah dengan tidak melipat uang. Di Indonesia, masih banyak kebiasaan memberikan mahar atau seserahan dalam bentuk uang yang dilipat-lipat. Ini tidak boleh dilakukan karena berarti kita tidak menghargai uang kita sendiri,” ujar Andi Yuliani Paris, di Karawang, Jawa Barat, Kamis (30/1/2025).

Ia mencontohkan negara-negara seperti Singapura dan Jepang yang memiliki budaya menjaga uang kertas tetap dalam kondisi baik. Menurutnya, masyarakat di negara-negara tersebut selalu menerima uang dalam kondisi yang sama seperti uang baru, mencerminkan sikap menghargai mata uang mereka sendiri.

Lebih lanjut, Andi Yuliani Paris juga menyoroti penggunaan mata uang asing di daerah perbatasan. Ia menyebut bahwa dalam kunjungannya ke perbatasan Kalimantan Barat, ia menemukan masyarakat yang lebih sering menggunakan Ringgit Malaysia dalam transaksi sehari-hari.

“Seharusnya, semua transaksi yang terjadi di wilayah Indonesia menggunakan rupiah. Dalam Undang-Undang Mata Uang, sudah jelas bahwa rupiah wajib digunakan dalam setiap transaksi di Indonesia,” tegasnya.

Untuk mengatasi hal ini, ia meminta Bank Indonesia untuk lebih gencar melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mencintai dan menggunakan rupiah. Ia berharap dengan sosialisasi yang lebih masif, kesadaran masyarakat terhadap penggunaan rupiah dapat meningkat, terutama di daerah perbatasan.

“Dengan edukasi yang lebih aktif, kita bisa menanamkan kesadaran kepada masyarakat bahwa rupiah adalah simbol kedaulatan negara. Menggunakan dan merawatnya dengan baik adalah bagian dari rasa cinta terhadap Indonesia,” pungkasnya. •skr/aha