6 January 2025
Industri dan Pembangunan

Jelang HUT ke-50 Hubungan Diplomatik, Indonesia-Peru Tingkatkan Kerja Sama Ketahanan Pangan

  • Desember 3, 2024
  • 0

Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta,

Jelang HUT ke-50 Hubungan Diplomatik, Indonesia-Peru Tingkatkan Kerja Sama Ketahanan Pangan
Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2024). Foto : Eno/Andri.

PARLEMENTARIA, Jakarta – Menjelang perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru pada 2025, Komisi I DPR RI menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama. Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral, terutama di bidang ketahanan pangan.

Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, menyampaikan bahwa kerja sama ini memiliki potensi besar, khususnya dalam bidang pertanian. “Peru sedang berkembang di sektor pertanian, seperti asparagus dan mangga yang mereka ekspor ke Amerika Serikat. Kita dapat belajar dari keahlian mereka dalam pertanian, dan sebaliknya, mereka juga dapat memanfaatkan keahlian kita. Pertukaran keahlian ini akan sangat bermanfaat,” ujar Utut setelah pertemuan di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2024).

Utut menambahkan bahwa Indonesia dan Peru memiliki kemiripan dari sisi pendapatan per kapita, meskipun dengan jumlah penduduk yang berbeda signifikan. “Pendapatan per kapita Peru sekitar 7.300 USD, sementara Indonesia 4.800 USD. Namun, penduduk kita hampir tujuh kali lipat dari mereka,” ungkap legislator dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) tersebut.

Selain ketahanan pangan, Utut mengungkapkan bahwa kerja sama potensial juga mencakup sektor pertambangan, terutama lithium, yang menjadi bahan utama dalam produksi baterai kendaraan listrik. “Lithium, atau yang sederhananya mirip dengan nikel, merupakan peluang kerja sama lainnya. Kita bisa mengarahkan keahlian kita ke sektor ini untuk memperluas hubungan bilateral,” jelasnya.

Utut juga menyoroti keanggotaan Peru dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). “Mereka telah menjadi anggota OECD, dan Dubes Luis adalah salah satu tokoh yang merintis langkah ini saat menjabat sebagai Direktur Jenderal di Kementerian Luar Negeri Peru. Pengalaman ini dapat menjadi pelajaran bagi kita,” tambahnya.

Sementara itu, Dubes Luis Tsuboyama menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral, terutama menjelang perayaan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara. “Kami sedang menyelesaikan negosiasi perjanjian bilateral yang akan meningkatkan hubungan bisnis kedua negara. Sebagai bagian dari peringatan ini, kami juga merencanakan berbagai aktivitas budaya, seperti pameran fotografi,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan budaya akan terus digelar di berbagai kota di Indonesia. “Beberapa waktu lalu, kami mengadakan kegiatan di Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Tahun depan, kami berencana mengunjungi Makassar, Sumatera, dan Bali,” tutup Luis. •pun/aha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *