PARLEMENTARIA, Lampung Tengah – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman menegaskan pihaknya mendukung penuh Lampung Tengah dalam mempertahankan status dan peningkatan produksi padi. Mengingat Lampung Tengah telah memberikan produksi padi terbesar di Provinsi Lampung sejak Tahun 2022 berdasarkan data SIScrop.
“Seperti yang kita ketahui, Lampung Tengah ini menjadi sentra penghasil beras terbesar untuk Provinsi Lampung. Karena itu, sesuai dengan Astacita Program Prioritas dari Bapak Prabowo untuk swasembada pangan, Komisi IV DPR RI mendukung penuh Lampung Tengah untuk tetap menjaga dan meningkatkan produksi padi,” jelas Alex kepada Parlementaria usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi IV DPR RI ke Kecamatan Haduyang Ratu, Kec. Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rabu, (13/11/2024).
Pangan merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Karena itu, Pemerintah pun telah menyiapkan kerangka kerja dalam mewujudkan swasembada pangan, yaitu dengan metode perluasan lahan panen, perbaikan infrastruktur serta penggunaan teknologi dan inovasi pertanian.
Melalui Kunspek kali ini, Politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) ini mengungkapkan ingin melihat sejauhmana pelaksanaan program pompanisasi yang telah dijalankan Pemerintah di Kabupaten Lampung Tengah guna meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
“Seperti yang sudah kita saksikan bersama tadi, ternyata pompanisasi di sini memang berjalan sangat efektif. Meskipun baru dirasakan oleh 50 hektar dari total 148 hektar lahan irigasi yang tersedia, namun telah berhasil mencapai Intensitas Pertanaman (IP) 300 yang memungkinkan tiga kali panen dalam setahun. Yang sebelumnya hanya satu kali dalam setahun,” jelas Alex.
Bantuan irigasi perpompaan merupakan salah satu upaya besar Kementerian Pertanian dalam perbaikan infrastruktur guna mendukung percepatan produksi padi dan jagung melalui optimalisasi lahan dan peningkatan indeks pertanaman padi pada lahan sawah.
Meski demikian, Alex juga menyebutkan sejumlah kendala, salah satunya yakni sekitar 80 hektar lahan belum terjangkau oleh pompanisasi. “Alhamdulillah mitra-mitra Komisi IV DPR RI juga ikut mendampingi kunjungan kerja ini. Dan kita sudah berdiskusi, insyaaAllah solusinya tahun depan akan kita laksanakan pompanisasi untuk yang 80 hektar lagi,” ujarnya. •hnm/rdn