PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Airlangga, membahas berbagai isu strategis dalam pertemuannya dengan Duta Besar Uni Eropa, Denis Chaibi, pada Senin (4/11/2024). Salah satu fokus pembahasan antara keduanya adalah mengenai proses aksesi Indonesia untuk bergabung sebagai anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Uni Eropa, kata Ravindra, menyambut baik minat Indonesia untuk bergabung dalam OECD. “Proses tersebut didukung sepenuhnya oleh Uni Eropa. Saat ini kita sedang mensinkronkan dan bergerak untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang diberikan,” kata Ravindra kepada Parlementaria di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta.
Selain membahas bergabungnya Indonesia dalam OECD, kerja sama IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) juga disinggung dalam pertemuan tersebut. “Kami berharap agenda ini dapat dirampungkan sebelum akhir tahun, meskipun mungkin akan memerlukan waktu sedikit lebih lama,” ujarnya.
Isu deforestasi, di mana Uni Eropa baru-baru ini menerapkan peraturan untuk menahan dampak negatif pasar Uni Eropa terhadap deforestasi global dan degradasi hutan di seluruh dunia, juga menjadi topik pembicaraan. Indonesia berupaya menyinkronkan standar lingkungan nasional, seperti ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), dengan standar Uni Eropa.
“Kita menyampaikan bahwa Indonesia sudah memiliki standar penjagaan lingkungan sendiri, seperti ISPO, yang sedang kita upayakan agar selaras dengan standar Uni Eropa,” tambah Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut.
Terakhir, Ravindra mengungkapkan bahwa banyak penerima beasiswa asal Indonesia memilih Eropa sebagai tujuan studi. Ia berharap kerja sama di bidang pendidikan antara Uni Eropa dan Indonesia dapat terus ditingkatkan.
Diketahui, selain Ravindra, jajaran pimpinan BKSAP juga turut hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera, Wakil Ketua BKSAP DPR RI M. Husein Fadlulloh, dan Bramantyo Suwondo. •mj,bia/aha