PARLEMENTARIA, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan catatan kinerja perusahaan BUMN sepanjang 2020-2023. Dalam kurun waktu itu, besaran setoran perusahaan pelat merah kepada negara hampir menyentuh Rp1.940 triliun. Setoran itu disalurkan melalui dividen, pajak, dan penerimaan negara bukan pajak (PBNP) dalam tiga tahun terakhir.
Anggota Komisi VI DPR RI Subardi menilai, capaian tersebut patut diapresiasi. Kementerian BUMN terus membuktikan kinerjanya yang semakin sehat dan produktif.
“Kita patut apresiasi karena kinerja positif ini tidak mudah. Selama periode 2019 sampai sekarang, Komisi VI terus mendukung operasi penyehatan BUMN. Kita dukung melalui anggaran, pengawasan, hingga pembentukan panja maupun pansus,” kata Subardi usai Rapat Kerja Komisi VI bersama Menteri Erick Thohir, di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2024).
Dalam paparan di Raker tersebut, Kementerian BUMN merinci sektor pajak yang disetor selama periode tersebut sebesar Rp1.391,4 triliun, lalu PNBP dan lainnya sebesar Rp354,2 triliun, dan dividen sebesar Rp194,4 triliun. Secara keseluruhan, setoran kepada negara senilai 1.940 triliun adalah angka yang besar ditengah upaya restrukturisasi BUMN yang terus berjalan.
“BUMN kita tidak semuanya sehat. Tapi upaya penyehatan terus berjalan baik, termasuk restrukturisasi. Kita tahu jumlah perusahaan BUMN dari sebelumnya 142 perusahaan menjadi 41 perusahaan saja. Klaster dari 27 menjadi 12. Saya kira kinerja Erick Thohir on the track dan progresif,” ucap legislator asal Sleman itu.
Data dari Kementerian BUMN menyebut tren kontribusi pajak BUMN meningkat sejak 2020 sebesar Rp247 triliun, 2021 sebesar Rp278 triliun, 2022 sebesar Rp410 triliun, dan 2023 menjadi Rp457 triliun. Dari sisi setoran dividen, dari semula Rp40 triliun pada 2020, Rp44 triliun 2021 dan Rp81 triliun pada 2023. Khusus PNBP terjadi fluktuasi, dari Rp86 triliun pada 2020, kemudian Rp87 triliun pada 2021, sempat naik sebesar Rp98 triliun pada 2022 lalu menjadi Rp84 triliun pada 2023.
Dalam Raker ini, Komisi VI menyetujui usulan tambahan anggaran Rp66 miliar untuk tahun depan. Sedangkan dalam RAPBN 2025, BUMN mendapatkan jatah Rp277 miliar.
“Ya rapat sudah setuju usulan tambahan anggaran (Rp66 M). Memang relatif kecil dengan beban yang besar. Tapi saya yakin kinerja BUMN terus produktif,” pungkas Politisi Fraksi Partai NasDem ini. •bia/rdn