PARLEMENTARIA, Jakarta – Jelang Indonesia-Africa Parliamentary Forum/Forum Parlemen Indonesia-Afrika yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-3 September 2024 di Bali. Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan pihaknya bersama pemerintah juga turut mengantisipasi munculnya wabah monkeypox alias cacar monyet dalam kegiatan tersebut, mengingat penyebaran awal wabah tersebut berasal dari Afrika dan kasusnya terus meningkat hingga hari ini.
”Dan memang saya dengar pemerintah antisipasi wabah monkeypox. Jadi kami akan bersama sinergi pencegahannya dan antisipasinya. Apa dan bagaimana ini kan tanggal 1-3 kan. Kita mulai tanggal 31. Kami sampai persiapan substansi saat ini. Kami harapkan berjalan dengan baik,” kata Puan saat konferensi pers usai Rapat Paripurna, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Puan juga mengungkapkan, hingga hari ini diketahui akan ada 54 perwakilan dari negara yang hadir, dimana 8 diantaranya merupakan Ketua DPR. ”Karena ini acara yang diselenggarakan pemerintah dan DPR, DPR hanya jadi bagian dari konferensi itu. Dari 54 negara yang hadir, laporan hari ini kurang lebih 8 Ketua DPR (yang hadir),” terangnya.
Sebelumnya, Puan juga sudah meminta Pemerintah untuk segera mengambil langkah efektif dalam menjamin proteksi masyarakat Indonesia, seiring dengan meningkatnya jumlah kasus cacar monyet di Indonesia. Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan status darurat penyebaran cacar monyet.
“Angka penyebaran cacar monyet terus meningkat, Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah efektif dalam mengatasi penyebaran penyakit ini dan menjamin proteksi maksimal bagi masyarakat,” ujar Puan melalui rilis yang diterima Parlementaria di Jakarta, Selasa (20/8).
Puan menilai Pemerintah harus menggencarkan edukasi kepada masyarakat tentang wabah cacar monyet mengingat virus penyakit ini bukanlah penyakit sembarangan. Cacar monyet sendiri adalah salah satu spesies virus cacar, ditandai dengan ruam lalu diikuti dengan benjolan yang muncul di kulit. Pada cacar air, lenting-lenting tersebut kemudian terisi dengan cairan dan akhirnya berkeropeng.
“Harus ada edukasi dan sosialisasi yang masif mengingat penyakit ini dapat menular melalui berbagai jenis kontak erat, termasuk melalui ruam kulit yang terkena. Edukasi mengenai cara penularan, gejala, dan langkah-langkah pencegahan harus disampaikan secara luas dan jelas,” pungkasnya. •we/aha