PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, menerima Kunjungan Kehormatan (courtesy call) dengan Yang Mulia Dominic Jermey, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan non-residen untuk Timor Leste, di Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Fadli Zon mengungkapkan apresiasinya atas hubungan panjang antara Indonesia dan Inggris yang telah terjalin sejak tahun 1949. Ia menyatakan bahwa kerja sama di berbagai bidang, seperti politik, keamanan, pertahanan, ekonomi, perdagangan, investasi, pendidikan, dan energi bersih, telah berkembang pesat.
Namun, Fadli juga menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya aksi kekerasan dari kelompok sayap kanan di Inggris baru-baru ini. Ia menekankan bahwa sentimen berbasis ras dan agama tidak seharusnya memiliki tempat di dunia modern, “dan menyerukan agar masyarakat global bersama-sama membela perdamaian, keadilan, dan toleransi,” ungkapnya.
Terkait hubungan bilateral, Fadli menyambut baik Peta Jalan Kemitraan Indonesia-Inggris 2022-2024 yang menjadi dasar kemitraan strategis kedua negara. Politisi Fraksi Partai Gerindra ini berharap kerja sama di bawah peta jalan tersebut dapat terus ditingkatkan untuk memberikan manfaat bagi kedua negara serta berkontribusi pada perdamaian, kebebasan, dan kemakmuran.
Dalam diskusi mengenai tantangan global, Fadli menyoroti situasi krisis yang berkepanjangan di Palestina, termasuk serangan brutal baru-baru ini terhadap warga sipil yang sedang melaksanakan ibadah. Ia mendesak Inggris untuk bergabung dengan komunitas internasional dalam menghentikan dukungan terhadap rezim genosida di Israel demi terciptanya perdamaian global.
Fadli juga menyinggung konflik Rusia-Ukraina, di mana ia terus mendukung upaya perdamaian dan pentingnya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah setiap negara.
Dalam bidang ekonomi, Fadli menggarisbawahi peran penting Inggris sebagai mitra utama Indonesia. Investasi Inggris di Indonesia meningkat 57,2% pada tahun 2022, dan nilai perdagangan bilateral mencapai 2,44 miliar dolar AS. Ia juga berharap Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama Indonesia-Inggris (JETCO) dapat memainkan peran strategis dalam meningkatkan perdagangan bilateral.
Selain itu, Fadli mendorong transfer teknologi hijau dari Inggris untuk mempercepat transisi energi di Indonesia dan memperkuat kerja sama di sektor ekonomi hijau, infrastruktur hijau, industri hulu, dan teknologi hijau.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan harapan bahwa interaksi antarmasyarakat kedua negara dapat semakin erat, “terutama dalam mempromosikan toleransi dan budaya damai untuk memastikan perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan,” papar Fadli.
Dominic Jermey telah bergabung dengan Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO) sejak 1993 dan memiliki pengalaman luas dalam diplomasi, termasuk sebagai Duta Besar di berbagai negara dan sebagai Direktur Jenderal Zoological Society of London. Sejak 2023, ia menjabat sebagai Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste.
Pertemuan ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris serta mendorong kerja sama yang lebih mendalam di berbagai bidang. •ssb/rdn