PARLEMENTARIA, Jakarta – Rangkaian Sidang Indonesia–Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 yang di helat di Jakarta, Indonesia telah resmi ditutup pada Kamis (25/7/2024). Pertemuan Parlemen Indonesia dengan parlemen-parlemen negara Pasifik tersebut menghasilkan rekomendasi dalam mendorong konektivitas regional dan pembangunan inklusif antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik.
Menyampaikan hasil kesimpulan IPPP ke-2, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon mengatakan, rekomendasi pertama adalah Indonesia dan negara-negara Pasifik mengakui pentingnya diplomasi dan dialog parlemen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara negara-negara di Samudra Pasifik.
“Sangat penting bagi kita untuk terus mendukung kebijakan dan inisiatif yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pembangunan di wilayah kita. Ini termasuk memperkuat konektivitas, mendorong inovasi, mendukung perusahaan rintisan, dan mempromosikan transfer teknologi,” kata Fadli.
Kedua, IPPP menekankan perlunya mempromosikan hubungan sosial-budaya dan menjunjung tinggi rasa hormat terhadap kedaulatan dan integritas teritorial suatu negara, termasuk promosi pembangunan manusia dan kontak antar masyarakat. “Dengan memperkuat ikatan ini, kita dapat membangun komunitas yang lebih kohesif dan tangguh yang menghormati keragaman dan menghargai budaya unik setiap negara,” jelasnya.
Ketiga, IPPP mendorong promosi ekonomi biru sebagai sarana untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan. Ini mencakup menerapkan pendekatan terpadu dan inklusif dalam pengelolaan sumber daya laut dan menyelaraskan upaya kami dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-14.
“Dalam hal ini, kami menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia. Memperluas kemampuan manusia, mengatasi kekurangan dasar manusia, dan mendorong inklusivitas sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Kita harus terus berinvestasi dalam pendidikan, pelatihan vokasi, dan pembangunan kapasitas untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” imbuh Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Selanjutnya, berdasarkan komitmen teguh untuk menjaga perdamaian dan keamanan regional, membangun ketangguhan, dan membawa kesejahteraan bagi semua negara di Samudra Pasifik, anggota parlemen yang menghadiri IPPP ke-2 hari ini merekomendasikan IPPP terus menjadi platform untuk keterlibatan regional dengan aspirasi untuk berkembang menjadi Majelis Parlemen dua tahunan.
Terakhir, Fadli menerangkan, dalam pertemuan IPPP tersebut, parlemen anggota IPPP akan memastikan dialog berkelanjutan, kolaborasi yang lebih kuat, dan implementasi yang lebih efektif dari tujuan bersama dalam meningkatkan hubungan strategis antara parlemen dan anggota parlemen Indonesia dan negara-negara Pasifik pada berbagai masalah regional yang menjadi perhatian bersama. •bia/aha