#Industri dan Pembangunan

Ekonomi Hijau Berpeluang Ciptakan Lapangan Kerja

Anggota DPR RI Dyah Roro Esti dalam Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI dalam acara Mendukung Penguatan Pembiayaan Perubahan Iklim, dan Islamic Blended Finance dalam Pembangunan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2024). Foto: farhan/Andri.
Anggota DPR RI Dyah Roro Esti dalam Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI dalam acara Mendukung Penguatan Pembiayaan Perubahan Iklim, dan Islamic Blended Finance dalam Pembangunan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2024). Foto: farhan/Andri.

PARLEMENTARIA, Jakarta – Ancaman dampak perubahan iklim merupakan hal yang mendesak. Masalah ini sudah semestinya menjadi permasalahan yang perlu dibahas saat ini. Oleh karena ini juga menyangkut masa depan bagi generasi penerus.

Hal itu sebagaimana disampaikan Anggota DPR RI Dyah Roro Esti melalui Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI dalam acara ‘Mendukung Penguatan Pembiayaan Perubahan Iklim, dan Islamic Blended Finance dalam Pembangunan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau’. Dyah menitikberatkan pada peluang yang bisa didapat dengan mendukung ekonomi hijau, salah satunya dalam mengurangi emisi karbon yakni dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

“Kita tahu ini bahwa kontributor terhadap emisi karbon kita itu banyak banget. Ada sektor energi, sektor industri, sektor limbah, sektor perhutanan. Jadi, banyak sekali peran sebetulnya yang dimiliki oleh lintas stakeholder, lintas kementerian, dan juga DPR untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan turunan atau kebijakan-kebijakan baru yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih hijau,” ujarnya kepada Parlementaria di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2024).

“Kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan itu bisa kurang lebih 4,4 juta lapangan pekerjaan. Kita bisa melibatkan perempuan, itu bisa kontribusi mereka terhadap sektor pekerjaan di lintas sektoral”

Dalam menghadapi ancaman dampak dari perubahan iklim ini, menurutnya, memang diperlukan anggaran yang sangat banyak. Untuk itu, ia menekankan untuk fokus terhadap peluang-peluang yang dapat diciptakan dalam ekonomi hijau ini yakni salah satunya peluang dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Maka saya tadi menitik beratkan bahwa opportunity-nya itu banyak loh sebetulnya di sektor ini. Kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan itu bisa kurang lebih 4,4 juta lapangan pekerjaan. Kita bisa melibatkan perempuan, itu bisa kontribusi mereka terhadap sektor pekerjaan di lintas sektoral,” tutur Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Karena itu, perlu aksi yang dilakukan sesegera mungkin dalam upaya mengatasi ancaman dampak perubahan iklim tersebut. Karena konsekuensinya adalah generasi penerus bangsa. Apabila tidak diatasi, di masa depan anak cucu kita tidak mempunyai hak terhadap kehidupan yang selayaknya seperti menikmati air bersih, menghirup udara bersih.

“Untuk bisa menjadi SDM yang global tentunya, kita butuh lingkungan yang juga bersih, udara yang bersih dan lain sebagainya,” jelasnya

Untuk itu, dalam mendorong ekonomi hijau ini, Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI berkolaborasi dengan United Nations Development Programme (UNDP) menggelar acara ‘Mendukung Penguatan Pembiayaan Perubahan Iklim, dan Islamic Blended Finance dalam Pembangunan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau’ serta meluncurkan handbook yang diharapkan dapat menjadi rekomendasi dalam membuat kebijakan untuk mendukung ekonomi hijau.

“Handbook ini ada policy recommendation dari Bukti Anggaran, terkhususnya yang disusun agar kami bisa sebarkan kepada anggota DPR lainnya, mengingat institusi ini bukan institusi personal. Kita harus bekerja sama lintas sektor, lintas fraksi, agar dapat menciptakan masa depan yang kita harapkan di Indonesia,” pungkasnya. •gal/rdn

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *