#Industri dan Pembangunan

Pendapatan Masyarakat Turun, Komisi IV Dorong HkM Kalibiru Dapat Manfaat Dari Perdagangan Karbon

Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet bersama tim saat mengikuti Kunspek Komisi IV DPR RI di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY. Foto: Nadhen/vel.
Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet bersama tim saat mengikuti Kunspek Komisi IV DPR RI di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY. Foto: Nadhen/vel.

PARLEMENTARIA, Kulon Progo – Komisi IV DPR RI mendorong Kelompok Tani Hutan Kemasyarakata (HkM) Kalibiru mendapat manfaat dari carbon trade (perdagangan karbon). Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet usai mendengar aspirasi dari Kelompok Tani HKM Kalibiru di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY.

“Catatan saya tadi bahwa dengan kerapatan tanaman yang semakin sempit kemudian ‘penghasilan’ masyarakat berkurang karena produktivitas tanaman menurun. Oleh karena itu peluang perdagangan karbon ini harus memberi ruang,” ujarnya di Kulon Progo, DIY, Senin (1/6/2024).

Untuk diketahui, perdagangan karbon adalah kegiatan jual beli carbon credit, di mana pembeli menghasilkan emisi karbon yang melebihi batas yang ditetapkan. Dalam hal ini, pemerintah dan pihak berwenang lain dapat menetapkan batas emisi gas rumah kaca yang dihasilkan perusahaan sebagai bagian perdagangan karbon untuk meminimalkan emisi gas rumah kaca.

Slamet menjelaskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sedang menggodok rincian aturan perdagangan karbon ini. Ia meminta agar masyarakat kelompok tani hutan seperti Kelompok Tani HkM Kalibiru dilibatkan dan mendapat keuntungan. Dengan demikian kata dia, hutan tetap lestari dan masyarakat bisa sejahtera.

“Aturannya nanti harus mengakomodasi masyarakat yang betul-betul menjadi pelaku pemelihara kelestarian lingkungan ini, mendapatkan efek dari yang dia lakukan. Makanya tadi saya sampaikan kepada Dirjen supaya penjaga kelestarian ini mendaparkan keuntungan,” ucapnya. 

Kelompok tani HkM Kalibiru juga mengadu ke Komisi IV bahwa tiap musim kemarau tiba mereka kesulitan mendapatkan air. Hal ini membuat tanaman menjadi sulit tumbuh dan produktivitasnya menurun. Mereka pun berharap mendapat bantuan penyediaan sumur bor.

Melalui kunjungan ini, Komisi IV DPR RI pun langsung meminta ke KLHK untuk membantu penyediaan sumur bor tersebut. Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar mengungkapkan bahwa KLHK sudah berjanji untuk menyediakannya. 

“Yang paling penting dan mendesak bagi mereka di musim kemarau sekarang adalah sumur bor. Tidak ada tanaman yang bisa tumbu tanpa air. Tadi itu semua sudah diiyakan dan dijanjikan oleh KLHK melalui Dirjen,” katanya di kesempatan yang sama. •ndn/aha

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *