Kemajuan Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar Batam Tandai Peningkatan Kapasitas dan Daya Saing
- 0
- 2 min read
Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurung saat memimpin Kunjungan Kerja meninjau Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (20/06/2024). Foto: Munchen/vel.
PARLEMENTARIA, Batam – Komisi VI DPR RI menyoroti langsung perkembangan revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar yang dikerjakan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Revitalisasi yang sempat terkendala tersebut kini telah mencapai kemajuan di tahap pertama dan kedua, sehingga menandai kemajuan signifikan dalam upaya meningkatkan kapasitas dan daya saing pelabuhan.
“Kerja sama antara dua mitra kerja Komisi VI antara persero yang berada di bawah PT PPA sebagai BUMN dan juga BP Batam. Kerja sama selama ini masih terkendala, namun sekarang kita lihat sudah selesai untuk tahap satu dan tahap dua. Jadi kita akan dorong terus untuk bisa tetap qsesuai dengan plan yang ada bisa ke tahap tiga dan seterusnya,” ujar Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurung kepada Parlementaria saat peninjauan ke Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (20/06/2024).
Revitalisasi bertujuan mengurangi ketergantungan pada pelabuhan luar negeri, terutama Singapura. Meskipun volume perdagangan Batam masih tertinggal, adanya direct call dari luar negeri ke Batam merupakan langkah maju yang signifikan. “Sehingga tidak melulu kita tergantung kepada luar negeri, memang kalau dari sisi volume masih jauh dari Singapura. Tapi paling tidak sekarang sudah ada direct call dari luar negeri langsung ke Batam. Jadi kita akan kawal terus supaya Pelabuhan Batu Ampar bisa terus berkembang sesuai dengan rencana bisnis yang sudah disepakati di Komisi VI,” tambah Anggota Fraksi NasDem itu.
“Sehingga tidak melulu kita tergantung kepada luar negeri, memang kalau dari sisi volume masih jauh dari Singapura. Tapi paling tidak sekarang sudah ada direct call dari luar negeri langsung ke Batam”
Revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Batam sebagai pusat logistik dan perdagangan internasional. Pelabuhan Batu Ampar diharapkan mampu menampung lebih banyak kapal dan menangani volume kargo yang lebih besar, mengurangi ketergantungan pada pelabuhan di negara tetangga.
Namun, perjalanan revitalisasi ini tidak tanpa hambatan. “Kemarin masih ada penyatuan persepsi antara BP Batam dan juga Persero dari perjanjian yang ada. Kemarin juga kita waktu kunjungan, kita mempertemukan kedua belah pihak agar kita ingin yang sudah lama terkatung-katung pada periode ini bisa mulai. Jadi dengan sudah dimulainya Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar, ke depan kita tinggal kawal perkembangannya,” tutup Legislator Dapil Sumut II. •mun/rdn
- Komisi VI
- Seputar Isu