PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI secara resmi menerima kunjungan resmi Parlemen Republik Rakyat Tiongkok (RRT/China). Berbagai isu global penting dibahas dalam agenda pertemuan tersebut diantaranya peningkatan kerjasama perdagangan dan ekspor yang terus diakselerasi melalui Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Indonesia-China yang telah lama terjalin baik.

Saat diwawancarai Parlementaria di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024), Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana mengungkapkan kerja sama perdagangan Indonesia-China memang sangat tinggi selama ini sudah mencapai lebih dari hampir 130 miliar dolar.

Selain itu, Putu juga mengharapkan dalam bidang kerja sama investasi China juga bisa membantu Indonesia dalam mengembangkan teknologi khususnya transportasi. Terlebih sebagaimana diketahui, China selama ini sudah mendukung dan memberikan dukungan untuk Kereta Cepat ‘Whoosh’ (rute Jakarta-Bandung).  

“Dan kita juga memiliki komitmen untuk memperpanjang treknya sampai Surabaya. Jadi kita berharap komitmen ini  terus dibangun, nah kita berharap semua keterlibatan harusnya itu positif dan memberikan kontribusi yang maksimal kepada dua negara people to people, dalam bidang pariwisata, dalam bidang perdagangan, dalam bidang investasi,” ujar Putu.

Sebelumnya pada Rabu (12/6), Delegasi Komisi Luar Negeri Parlemen China juga telah diterima secara resmi oleh Wakil Ketua Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Dalam pertemuan itu, sempat dibahas juga mengenai berbagai peluang kerja sama kedua negara, termasuk di antaranya mengenai investasi kereta cepat di Indonesia

”Menurut saya, apa yang tadi disampaikan untuk kereta cepat kita apresiasi, tentunya kita akan membuka kesempatan yang lebih luas di trayek-trayek yang lain. “Termasuk tadi kita minta supaya ada semacam transportasi sejenis di IKN,” kata Dasco usai pertemuan tersebut.

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menerangkan, bahwa kemungkinan investasi kereta cepat berlanjut masih ada, termasuk juga untuk diterapkan di IKN. Namun demikian, hal tersebut, kata Dasco, masih membutuhkan kajian mendalam. ”Misalnya Jakarta-Surabaya atau yang di mana, nanti tergantung dari studi yang perlu dibuat. Termasuk tadi kita minta supaya ada semacam transportasi sejenis di IKN,” kata Dasco.

Ketika dikonfirmasi, Putu menjawab saat ini China merupakan salah satu negara yang memiliki teknologi tinggi untuk membangun satu proyek besar. “Tentu kita ingin memastikan kerjasamanya semua harus maksimal, dan pada ujungnya memberikan manfaat seluas-luasnya kepada kita. Juga kita ketahui bahwa konsep yang terjadi ke depan adalah konsep energi terbarukan, mungkin kereta cepat ini juga membangun satu solusi menuju transisi energi, dari energi yang menggunakan bahan bakar fosil ke yang lebih terbarukan,” pungkasnya. •pun/aha