PARLEMENTARIA, Semarang – Anggota Komisi II DPR RI Haeny Relawati meminta agar penyelenggara pemilu bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusianya baik soal teknis penghitungan suara hingga penguasaan teknologi. Ia beranggapan bahwa partisipasi masyarakat bisa meningkat jika dari petugas lapangan sudah mumpuni. 

“Perlu ada pelatihan kepada para Ad Hoc Pemilu itu tentang penguasaan materi teknis pemilu itu sendiri. Karena saya membuktikan sendiri bahwa banyak dari mereka tidak tahu dan tidak mengerti bagaimana memanfaatkan teknologi informasi. Bahkan sekedar klik di website, itupun masih banyak yang belum bisa,” jelas Haeny kepada Parlementaria usai mengikuti pertemuan pada Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi II DPR ke Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2024).

Selain sosialisasi mengenai dua hal tersebut, Haeny juga meminta agar nantinya petugas Ad Hoc Pemilu ini dibekali kemampuan menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai bentuk-bentuk pelanggaran pemilu, bagaimana proses pelaporannya, dan tindakan yang akan diambil. Sehingga semakin bertambah pengalaman pemilu, bertambah pula informasi mengenai pemilu yang didapatkan masyarakat.

“Saya harap nanti tidak hanya yang dijelaskan dalam sosialisasi itu melulu tentang cara menyoblos, tetapi juga cara bagaimana nanti masyarakat bisa berpartisipasi aktif untuk ikut dalam pengawasan, supaya partai politik atau oknum tertentu yang melakukan pelanggaran itu bisa diminimalisir,” pungkasnya. •syn/aha