11 December 2024
Politik dan Keamanan

Jelang World Water Forum di Bali, Fadli Zon: Kearifan Lokal Jaga Air Tetap Lestari

  • Mei 14, 2024
  • 0

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. Foto: Kresno/vel. PARLEMENTARIA, Jakarta – Seluruh dunia sepakat bahwa air adalah sumber vital dari roda kehidupan masyarakat. Akan tetapi,

Jelang World Water Forum di Bali, Fadli Zon: Kearifan Lokal Jaga Air Tetap Lestari
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. Foto: Kresno/vel.

PARLEMENTARIA, Jakarta – Seluruh dunia sepakat bahwa air adalah sumber vital dari roda kehidupan masyarakat. Akan tetapi, tidak semua masyarakat di sejumlah negara mampu memperoleh akses terhadap air bersih. Sebab itu, Indonesia akan turut mengedepankan kearifan lokal untuk menyelesaikan isu tersebut secara aktif supaya air menjadi elemen yang menciptakan kesejahteraan bersama.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon kepada Parlementaria di DPR RI Jakarta, baru-baru ini. Ia mengatakan Indonesia akan menjadi tuan rumah dari ‘Parliamentary Meeting of the 10th World Water Forum’ yang proaktif demi melahirkan resolusi bersama yang mangkus dan sangkil untuk diterapkan.

“Indonesia jangan jadi follower saja tapi juga jadi leader terutama isu seperti air. Isu air ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita. Jadi di event ini memang kita akan saling share value yang kita miliki lewat kearifan lokal. Kita melakukan pengamanan terhadap air sehingga bisa sustainable, bisa berkelanjutan,” tutur Fadli Zon.

Perlu diketahui, salah satu tujuan dari pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang disepakati oleh seluruh anggota PBB adalah menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan. Berangkat dari tujuan ini, Water World Forum digelar secara berkala.

“Bali memiliki sistem perairan subak, yang saya kira itu kan sangat kental dengan kearifan lokal. Masyarakat Jawa Barat dan di wilayah-wilayah lain sangat mempercayai dan mempraktekkan untuk menjaga air itu dengan banyak menanam pohon bambu”

Kearifan lokal, menurut Fadli Zon, perlu dipertimbangkan dalam pembahasan resolusi lantaran geografi di setiap negara berbeda, tentu sosial dan budaya yang melekat pada masyarakat. Maka dari itu, ia berharap adanya aspek ini membuat resolusi yang nantinya dilahirkan bisa lebih mudah dan cepat diimplementasikan secara nyata.

Sebagai contoh, kearifan lokal di sejumlah daerah di Indonesia yang berupaya keras melestarikan air. “Bali memiliki sistem perairan subak, yang saya kira itu kan sangat kental dengan kearifan lokal. Masyarakat Jawa Barat dan di wilayah-wilayah lain sangat mempercayai dan mempraktekkan untuk menjaga air itu dengan banyak menanam pohon bambu karena menyerap dan bisa menciptakan mata air,” jelasnya.

Selain Indonesia, dirinya menegaskan setiap negara memiliki ‘best practices’ melalui kearifan lokalnya. Oleh karena itu, DPR RI akan mengingatkan aspek kearifan lokal dalam setiap agenda ‘Parliamentary Meeting of the 10th World Water Forum’ mendatang.

“Kearifan-kearifan lokal yang kita punya itu justru bisa menjadi pelajaran, bisa menjadi inspirasi juga bagi dunia. Setiap negara juga memiliki kearifan lokalnya juga. Ini juga bagian dari diplomasi kita, bagian dari kontribusi kita,” tandas Politisi Fraksi Gerindra itu. •um/rdn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *