PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menerima kunjungan Duta Besar Qatar Fawziya Edrees Salman Al-Sulaiti, dalam pertemuan bilateral ini Fadli mengungkapkan, bahwa Indonesia dan Qatar memiliki kesamaan pandangan mengenai permasalahan Gaza dan Palestina.
Kedua negara juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dan Indonesia akan terus melakukan hal tersebut selama Palestina belum merdeka, dan diakui sebagai negara yang bebas, berdaulat, berdasarkan perbatasan tahun 1967, sampai dengan Israel mengakuinya.
“Saya juga ingin menyampaikan solidaritas penuh kami kepada Qatar atas serangan yang dilakukan otoritas Israel untuk menutup kantor Al-Jazeera di Yerusalem,” papar Fadli di ruang delegasi Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Menurut Fadli, Narasi bahwa Al-Jazeera adalah ancaman terhadap keamanan nasional Israel adalah hal yang menggelikan, dan situasi seperti ini akan selamanya dikenang sebagai hari kelam bagi demokrasi dan kebebasan pers, sebuah prinsip yang paling sering diklaim dijunjung oleh mereka yang sangat mendukungnya.
Indonesia dan Qatar merupakan pendukung perdamaian di kawasan. Nyawa yang hilang dalam serangan militer Israel di Gaza sungguh di luar pemahaman. Korban sipil dan situasi di Gaza berada di luar bencana. “Saya menghargai peran Qatar sebagai mediator perdamaian yang jujur antara Hamas dan Israel. Indonesia siap mendukung Qatar, namun pada saat yang sama tetap waspada untuk meninjau kembali standar ganda yang diterapkan oleh Israel dan sekutunya,” jelas Fadli.
Hubungan bilateral Indonesia dan Qatar telah terjalin sejak tahun 1976. Indonesia dan Qatar saling berbagi kepedulian dan isu-isu pembangunan termasuk dalam kerangka kerja sama negara-negara Islam seperti Organisasi Negara-negara Islam (OKI).
“Saya merasa terhormat dengan ditetapkannya tahun 2023 di Qatar sebagai Tahun Kebudayaan Qatar-Indonesia karena tahun ini melambangkan komitmen Qatar untuk memperkuat interaksi dan hubungan antar masyarakat kedua negara,” ungkap Fadli.
Fadli berharap interaksi dan hubungan antara kedua belah pihak akan terus tumbuh dan berkembang di masa depan. Tahun kebudayaan hanyalah sebuah permulaan. Fadli juga mengungkapkan semangatnya yeng melihat lebih banyak orang Indonesia di Qatar dan sebaliknya, dan mereka dapat saling mengenal satu sama lain di masa depan. •ssb/aha