Gelar Kuliah Umum, Setjen DPR RI Apresiasi Antusiasme mahasiswa Magang di Rumah Rakyat
- 0
- 3 min read
Kepala Pusat Analisis Keparlemenan Sekretariat Jenderal DPR RI Achmad Sani Alhusain usai kuliah umum Kampus merdeka di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Foto: Jaka/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Kepala Pusat Analisis Keparlemenan Sekretariat Jenderal DPR RI Achmad Sani Alhusain mengapresiasi antusiasme mahasiswa magang Kampus Merdeka saat mengikuti kuliah umum program Magang Di Rumah Rakyat (MDRR) DPR RI 2024. Menurutnya, hal itu memperlihatkan bahwa atensi para mahasiswa magang tersebut menunjukkan sisi yang luar biasa. Terlebih, berdasarkan hasil seleksi asesmen, latar belakang para mahasiswa magang tersebut memiliki kualitas di atas rata-rata sehingga layak untuk mengikuti MDRR tersebut.
“Sehingga ketertarikan dari teman-teman mahasiswa untuk tahu persis apa yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal atau di DPR ini itu tinggi,” ujarnya ketika ditemui Parlementaria usai kuliah umum Kampus merdeka di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4/2024)
Dalam kegiatan kuliah umum itu, ia mengaku mendapatkan beberapa pertanyaan menarik yang disampaikan peserta magang. Pertanyaan itu, misalnya terkait bagaimana Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) SDM Legislatif DPR RI itu memastikan bahwa pelatihan-pelatihan itu memiliki output melahirkan tolak ukur integritas yang tinggi.
“Saya sampaikan bahwa integritas atau komitmen dari seorang ASN itu tidak hanya cukup dibentuk melalui pelatihan-pelatihan saja, tapi harus dibentuk mulai dari unsur paling kecil yaitu keluarga itu sendiri,” tambahnya.
Sehingga, peserta magang yang mengikuti kampus Magang Merdeka di Rumah Rakyat ini bisa terkonversi nilainya menjadi 20 SKS yang dapat menggantikan satu semester bagi mahasiswa itu sendiri.
Ia pun mengungkapkan bahwa sejak awal mendapatkan amanah dari Sekjen DPR RI untuk menyelenggarakan Magang Kampus Merdeka, Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) SDM Legislatif langsung membuat proposal, silabus, dan kurikulum yang baik. Sehingga peserta magang yang mengikuti kampus Magang Merdeka di Rumah Rakyat ini bisa terkonversi nilainya menjadi 20 SKS yang dapat menggantikan satu semester bagi mahasiswa itu sendiri.
“Tentunya juga skenario atau kurikulum yang sudah disiapkan oleh Pusbangkom itu harapannya udah bisa memenuhi,” lanjut Sani.
Ia pun dalam kesempatan itu, mendengarkan pertanyaan mahasiswa terkait kendala konversi magang menjadi SKS karena kebijakan kampus yang berlaku. Menanggapi itu, dirinya mengungkapkan bahwa Pusbangkom akan memfasilitasinya dengan cara mengkomunikasikannya dengan kampus. Tentu, tambahnya, juga harus ada komunikasi dari Kemendikbud terkait dengan kepastian bahwa mahasiswa yang mengikuti MDRR itu dipastikan semua sks-nya bisa terpenuhi
“Yang pasti adalah sosialisasi program Kampus Merdeka ini hadir sebagai program pemerintah ya dalam hal ini Kementerian Pendidikan. Tentu pemerintah juga harus terus melakukan sosialisasi tapi dalam kasus ini yang karena kami sudah menerima mahasiswa yang memang masih punya kendala komunikasi dengan kampusnya Insyaallah Pusbangkom akan memfasilitasinya ,” terangnya.
Di akhir penyampaian, dirinya berharap jangan sampai program magang menjelang masa berakhir belum ada pengertian dari kampus terkait konversi SKS tersebut. “Itu akan merugikan mahasiswa yang ikutan MDRR di DPR RI” tutupnya. •hal/rdn