RSUI Perlu Tingkatkan Sosialisasi Eksistensinya ke Masyarakat
- 0
- 2 min read
Ketua Badan Usaha Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso saat memimpin Tim Kunker BURT DPR memantau pelaksanaan kerjasama program VVIP Jamkestama asuransi kesehatan Jasindo di Depok, Selasa (26/3/2024). Foto: Jaka/Andri.
PARLEMENTARIA, Depok – Ketua Badan Usaha Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso menyarankan, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) perlu membuat strategi untuk mensosialisasikan eksistensinya secara lebih luas kepada masyarakat. Pasalnya, Anggota BURT yang berkunjung kesinipun hampir rata-rata baru mengetahui ada Rumah Sakit Pemerintah di dalam Kampus Universitas Indonesia ini.
“Saya sendiri orang Depok, tahunya cuma ada RS Mitra Keluarga, Sentra Medika, HGA, itu saja. Saya tidak pernah dengar ada namanya RSUI ini. Nah, ini tentunya menjadi pekerjaan rumah juga bagi Ibu Dirut dan kawan-kawan, utamanya di bagian marketing untuk lebih menyampaikan informasi bahwa ada rumah sakit UI yang baik, yang luar biasa dokternya juga hebat-hebat,” ujar Agung saat memimpin Tim Kunker BURT DPR memantau pelaksanaan kerjasama program VVIP Jamkestama asuransi kesehatan Jasindo di Depok, Selasa (26/3/2024).
Menurut Politisi F-Partai Demokrat ini, secara fasilitas RSUI termasuk yang terlengkap dan sangat luas gedungnya. Yang berbeda di sini dibandingkan dengan rumah sakit yang lain adalah di sini ada lobi khusus untuk VVIP dan ada juga tempat untuk menunggu pasien yang dari UGD, ini menjadi sesuatu hal yang baru.
“Namun, memang ada beberapa kekurangan yang belum sempurna di sini, yaitu tadi dikeluhkan mengenai akses masuknya. Kita sudah minta kepada teman-teman di Komisi V DPR supaya dibantu, walaupun sudah ada jalan sebetulnya yang arah ke jalan tol, tapi belum tembus ke sana dan ada juga akses yang melewati kereta. Tentunya kami berharap ada perhatian dari Anggota DPR yang dari Komisi V untuk bisa mengupayakan dua akses ini agar lebih mudah masuk ke RSUI. Apalagi ini RS baru berdiri pada tahun 2019 namun secara fasilitas dan SDMnya sudah mumpuni,” tukas Agung.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut RSUI, Astuti Giantini mengatakan, pihaknya pernah berdiskusi dengan Presiden sekitar satu tahun yang lalu untuk menyelesaikan masalah akses jalan menuju RSUI. Hasilnya, butuh sekitar 200 milyar untuk rencana pembebasan lahannya.
“Jadi saya juga minta tolong bagaimana caranya biar rumah sakit kita itu bisa lebih banyak orang yang memakai rumah sakit kami, untuk perlu diketahui juga bahwa rumah sakit ini satu hari pasien rawat jalan kami bisa tembus di angka 1000 orang, sebagian besar berasal dari Depok tetapi ada juga yang dari Tangerang,” ucap Astuti. •jk/aha
- BURT
- Seputar Isu