‘Baku Declaration’ Adopsi Usulan Indonesia tentang Misi Khusus Parlemen APA ke Palestina
- 0
- 2 min read
Delegasi Parlemen Indonesia dalam Agenda Sidang Pleno ke-14 Asian Parliamentary Assembly di Baku, Azerbaijan, Rabu (23/2/2024). Foto: Bianca/Man.
PARLEMENTARIA, Baku – Rangkaian kegiatan penyelenggaraan Sidang Pleno Asian Parliamentary Assembly (APA) ke-14 di Baku, Azerbaijan, resmi berakhir pada Jumat (23/2/2024). Berakhirnya agenda pertemuan Parlemen Antar-Negara Asia ini ditandai dengan dihasilkannya ‘Baku Declaration’.
Seluruh anggota Parlemen APA telah menyepakati berbagai poin yang tertuang dalam ‘Baku Declaration’. Salah satunya, usulan Parlemen Indonesia terkait pentingnya peran Komite Palestina untuk dapat mengoptimalkan langkah diplomasi parlemen dalam menghentikan krisis kemanusiaan di Palestina.
Ketua BKSAP (Badan Kerja Sama Antar-Parlemen) DPR RI Fadli Zon yang yang mengomandoi usulan tersebut mengatakan poin tersebut merupakan poin penting untuk menekankan kembali pentingnya isu Palestina, terutama usai dibentuknya Komisi Palestina dalam APA. Fadli Zon sendiri merupakan pimpinan sidang dewan eksekutif APA di Antalya, Turkiye, pada November 2023 lalu, di mana dalam forum tersebut disepakati dibentuknya Komisi Palestina dalam APA.
“Kita mengusulkan terkait dengan Palestina dan usulan dari DPR RI dari BKSAP DPR RI juga tadi sudah diadopsi, disepakati dan bahkan menjadi salah satu poin yang penting, terutama bagaimana menekankan kembali pentingnya isu Palestina ini dengan sudah terbentuknya Komisi Palestina,” ujar Fadli kepada Parlementaria, di Baku, Azerbaijan, Jumat (23/2/2024).
“Jadi inilah yang kami sampaikan dan diterima dengan baik oleh seluruh peserta dan akan menjadi bagian dari Baku Declaration”
Selain itu, dalam poin usulan Indonesia juga menginisiasi misi khusus untuk Rafah dalam rangka memonitor situasi kemanusiaan yang terjadi di sana. “Ini adalah bagian dari diplomasi parlemen atau parliamentary diplomacy. Jadi inilah yang kami sampaikan dan diterima dengan baik oleh seluruh peserta dan akan menjadi bagian dari Baku Declaration,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Adapun usulan poin dari Parlemen Indonesia yang diadopsi dalam Baku Declaration adalah ‘Emphasize the important role of APA, including the newly APA’s Committee on Palestine, to assist in resolving humanitarian crisis in Gaza, through effective implementation of parliamentary diplomacy and conduct special mission to raffah to oversee the humanitarian situation in Palestine.’
“Dalam hal ini menekankan pentingnya peran APA, termasuk Komite APA untuk Palestina yang baru, untuk membantu menyelesaikan krisis kemanusiaan di Gaza, melalui implementasi diplomasi parlemen yang efektif dan melakukan misi khusus ke raffah untuk mengawasi situasi kemanusiaan di Palestina”, tutupnya. •bia/rdn