DPR Jadi Tuan Rumah Forum Parlemen 5 Negara ‘Middle Power’, AI Jadi Bahasan
- 0
- 3 min read
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Gilang Dhielafararez. Foto: Dok/Man.
PARLEMENTARIA, Jakarta – DPR RI akan menjadi tuan rumah pertemuan parlemen anggota MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) yang merupakan negara-negara kekuatan menengah di dunia. Secara khusus, DPR akan membawa sejumlah isu utama pada forum konsultasi ketua parlemen MIKTA itu salah satunya soal kecerdasan buatan (AI).
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Gilang Dhielafararez menyebut, dalam pertemuan tingkat tinggi MIKTA atau MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 akan membahas tiga isu utama. Tiga isu tersebut adalah bagaimana peran parlemen dalam memperkuat multilateralisme, pemulihan inklusif, dan transformasi digital.
“Ketiga isu ini akan menjadikan peran MIKTA sebagai negara middle power dalam menjawab berbagai tantangan global yang lebih eksplisit. Karena permasalahan global ini tidak dapat diselesaikan oleh kekuatan besar saja,” kata Gilang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/11/2023).
MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 akan diadakan di Hotel Kempinsky, Jakarta Pusat pada 20 November 2023 mendatang. MIKTA Speakers’ Consultation sendiri merupakan forum pertemuan konsultatif antara Ketua Parlemen negara Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.
Pada periode keketuaan MIKTA tahun ini, DPR RI mengusung tema ‘Strengthening Multilateralism, Addressing Intergenerational Challenges’ yang sejalan dengan tiga isu utama yang dibawa DPR. Gilang menyebut, tantangan yang dihadapi dunia saat ini bersifat antargenerasi di mana tantangan itu tidak hanya membawa dampak terhadap kehidupan saat ini namun juga bagi generasi mendatang.
“Sebagai generasi muda, kita semua memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong dan mengupayakan penguatan multilateralisme untuk menjawab tantangan tersebut,” terang pria yang juga duduk di Komisi III DPR RI ini.
“Oleh karena itu, DPR memahami bahwa peran generasi muda perlu ditingkatkan lagi sehingga memunculkan berbagai jawaban dalam menghadapi setiap tantangan dunia,” imbuh Gilang.
Anggota DPR RI ini menyebut, tantangan antargenerasi umumnya berpusat pada pertukaran pengetahuan, norma dan tradisi budaya. Kemudian, kata Gilang, dalam hal dukungan dan pertukaran sumber daya, serta kondisi dunia antara generasi tua dan generasi muda.
“Upaya pemenuhan kebutuhan saat ini harus dilakukan tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan dasarnya akan keikutsertaan dalam menjawab tantangan global,” ungkapnya.
Selain itu, MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 juga akan membahas bagaimana perubahan dalam hubungan antarnegara, ketegangan regional, dan evolusi norma-norma internasional yang dapat mempengaruhi dinamika geopolitik global.
“Faktor-faktor seperti keamanan, ekonomi, sumber daya alam, dan ideologi memainkan peran penting dalam membentuk dinamika ini,” urai Gilang.
Forum diskusi parlemen MIKTA kali ini pun akan membahas tantangan yang menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat dan pengambil kebijakan. Salah satunya, menurut Gilang, terkait kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
“Saat ini AI sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dan tentunya akan mempunyai peran yang besar di masa depan. Namun kemajuan teknologi juga memiliki dampak negatif yang harus bisa diantisipasi secara bersama,” sebut legislator dari Dapil Jawa Tengah II itu.
Gilang menambahkan, forum parlemen MIKTA yang dipimpin Indonesia juga akan membahas bagaimana dunia dapat mempercepat pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Dalam SDGs, terdapat 17 target yang menjadi agenda dunia dalam pembangunan untuk perdamaian dan kemakmuran manusia dan bumi di masa sekarang dan masa depan.
“Dengan memanfaatkan kolaborasi kreatif dan inovatif, forum ini diharapkan mampu mengatasi tantangan regional dan global. Kami berharap, penyelenggaraan MIKTA Speakers’ Consultation di Jakarta juga dapat berperan dalam pencapaian target SDGs demi masa depan rakyat dunia,” pungkas Gilang. •aha
- Berita Utama
- BKSAP