Deputi Persidangan Sekretariat Jenderal DPR RI Suprihartini foto bersama usai menghadiri acara lokakarya sekaligus menutup rangkaian Harmusindo 2023 di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR RI, Jumat (13/10/2023). Foto: Jaka/Man.
Bagian Humas dan Pengelolaan Museum, Biro Humas dan Protokol, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI bersama Asosiasi Museum Indonesia (AMI) secara resmi menggelar Lokakarya ‘Pengelolaan Arsip Keluarga’ di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR RI, Jumat (13/10/2023). Lokakarya itu, sekaligus menutup rangkaian Pameran Bersama Hari Museum Indonesia (Harmusindo) dengan tema ‘Kolaborasi dan Sinergi’ yang telah digelar dua hari sejak Kamis (12/10) hingga Jumat (13/10).
Deputi Persidangan Sekretariat Jenderal DPR RI Suprihartini saat menghadiri acara lokakarya sekaligus menutup rangkaian Harmusindo 2023 tersebut menyatakan terselenggara Lokakarya bertajuk ‘Pengelolaan Arsip Keluarga’ itu menunjukkan DPR RI dan AMI sangat konsen terhadap pengelolaan arsip keluarga. “Dari lokakarya hari ini, kita dapat ambil kesimpulan juga bahwa membangun peradaban bangsa semuanya berawal dari keluarga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Suprihartini menuturkan tertib dan pelestarian arsip keluarga merupakan cerminan dari tertib administrasi kenegaraan sebagaimana telah dicontohkan oleh Reksa Pustaka Pura Mangkunegaran dibawah pimpinan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.
“Kita juga bersama-sama menyaksikan contoh pengelolaan arsip dan perpustakaan yang baik dari Reksa Pustaka Pura Mangkunegaran yang telah disampaikan oleh KGPAA Mangkunegara ke-X, dimana semua itu berawal dari pengarsipan keluarga besar Mangkunegaran hingga bermuara ke pengelolaan kearsipan dan naskah yang berkaitan dengan kebudayaan nasional,” papar Suprihartini.
Sementara itu, KGPAA Mangkunegara X Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang hadir sebagai narasumber menyatakan pengelolaan arsip keluarga merupakan sesuatu yang sangat berhubungan dengan Mangkunegaran melalui Reksa Pustaka. Reksa Pustaka, ungkapnya, kini menjadi salah satu pilar yang sangat penting dalam pengembangan Mangkunegaran.
“Bahwa apa yang kita lakukan di Mangkunegaran ini sebagai salah satu pusat budaya Jawa ini bisa juga menjadi suatu motivasi untuk ternyata jika kita belajar membuka diri untuk melihat aset dari bangsa kita, identitas kita ini ternyata menjadi sesuatu yang sangat spesial. an ini menjadi modal yang sangat besar untuk bagaimana kita bisa terus maju hari ini dan kedepan.
“Mangkunegaran saya harap bisa menjadi salah satu percontohan untuk kita sama-sama bisa lebih mengenal mau belajar dan lebih bangga lagi, tentunya dengan kebudayaan yang kita miliki ini sebetulnya sangat luar biasa,” lanjut KGPAA Mangkunegara X.
Pengembangan Mangkunegaran, sambungnya, salah satunya yakni melalui digitalisasi. “Digitalisasi ini tentu menjadi salah satu media kami untuk bisa lebih memperkenalkan pengetahuan yang kita miliki di Mangkunegaran, dengan harapan bisa membawa kebermanfaatan yang lebih untuk masyarakat. Karena, kebudayaan saya percaya ini milik kita semua,” tutupnya.
Turut hadir sebagai narasumber dalam Lokakarya ‘Pengelolaan Arsip Keluarga’ yang sekaligus menutup rangkaian Harmusindo 2023 dengan tema ‘Kolaborasi dan Sinergi’ tersebut diantaranya Arsiparis Arsip Nasional RI Muhamad Muji Amin dan Arsiparis Arsip Nasional RI Tarwidi. •pun/rdn