DPR Tinjau Rumah Kemas Manggis Milik PT SHB
- 0
- 2 min read
Wakil ketua komisi IV DPR RI Budhy Setiawan saat foto bersama di sela-sela meninjau salah satu rumah kemas manggis milik PT. Sinar Harapan Bersatu (SHB), Sukabumi, Jabar, Jumat (15/9/2023). Foto: Arief/nr.
Wakil ketua komisi IV DPR RI Budhy Setiawan mengatakan kunjungan kerja ke wilayah Jawa Barat dilakukan guna meninjau salah satu rumah kemas manggis milik PT. Sinar Harapan Bersatu (SHB). Hal ini berkaitannya untuk menjaring masukan serta informasi dalam membantu menunjang ekspor hasil hortikultura yaitu manggis. Seperti yang diketahui umumnya produk-produk pertanian sangat rentan terhadap waktu karena seiring waktu maka produk tersebut juga akan memasuki masa kadaluarsa.
“Tim komisi IV anggota DPR RI ingin memastikan ekspor manggis berjalan lancar, manggis ini kalau diekspor hanya punya waktu dua minggu lewat dari dua minggu maka produk manggis tersebut akan membatu dan susah untuk dipasarkan apalagi kalau udah sampai ke negara tujuan ekspor lebih dari dua minggu maka eksportir dari Indonesia itu malah dikenakan denda untuk mengganti rugi terhadap produk yang sudah kadaluarsa,” kata Budhy usai pertemuan dengan eksportir manggis dan karantina pertanian Kementan, Sukabumi, Jabar, Jumat (15/9/2023).
Budhy menjelaskan langkah dan temuan terhadap problem dalam mempercepat untuk proses ekspor tersebut memang ada problem terutama di dikarantina, prosedur administrasi dokumentasi yang ada di karantina perlu ada perbaikan dan nanti akan dibicarakan ditingkat raker komisi dengan Kementerian dan juga mungkin dengan ketua badan Karantina yang baru.
“Ketua badan Karantina ini baru dilantik tentu ini akan menjadi masukan juga untuk yang bersangkutan karena ini persoalannya adalah tingkat produksi kita bagus ada kenaikan setiap tahun, kita lakukan ekspor tapi ekspor juga harus memikirkan kerentanan waktu dimana dia cepat sekali kadaluarsa,” ungkap Budhy.
Ditempat yang sama, Anggota komisi IV DPR RI dari fraksi PKS, Slamet, di sisi lain menyoroti dan konsen terhadap bagaimana kondisi lapangan antara petani dan pengusaha untuk diselesaikan agar petani tetap sejahtera dan pengusaha untung.
“Tingkat kepercayaan dari pengusaha kepada petani yang kurang karena memang ada pemain di tengah yang tidak amanah sementara kita tidak yakin dengan harga mahal pun petani tidak mendapatkan keuntungan yang semestinya karena ada pemain di tengah, nanti kita akan selesaikan dan saya akan hadir bersama dengan pusat supaya membina petani untuk supaya sama sama mendapatkan manfaat yang lebih baik,” terang Slamet. •afr/aha
- Komisi IV
- Seputar Isu