Buletin ‘Parlementaria’ Hasil Karya Biro Pemberitaan Parlemen Raih Penghargaan dari Perpusnas RI
- 0
- 2 min read
Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Indra Pahlevi mewakili Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal DPR RI saat menerima penghargaan Pelaksanaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam 2023 dari Perpusnas RI untuk Buletin ‘Parlementaria’, Rabu (6/9/2023). Foto: Jaka/nr.
Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI meraih penghargaan Pelaksanaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam 2023 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) untuk Buletin ‘Parlementaria’. Atas penghargaan tersebut, Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Indra Pahlevi menilai penghargaan ini ditujukan sebagai sebuah kampanye untuk meningkatkan literasi di Indonesia.
“Untuk kesekian kali Setjen DPR RI, khususnya Biro Pemberitaan Parlemen kembali meraih penghargaan. Kali ini dari Perpustakaan Nasional sebagai Pelaksana Serah Biro Pemberitaan Parlemen Setjen DPR RI. Judul Terbitan Buletin Parlementaria. Dengan menyerahkan karya cetak ini menjadi sebuah kampanye untuk meningkatkan literasi di Indonesia,” ungkap Indra kepada Parlementaria dalam acara Pekan Penghargaan Pelaksanaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam yang bertema ‘Menjadi Anak Bangsa Kreatif: Pemenang Era Digital’, yang diselenggarakan di Perpusnas RI, di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Dijelaskannya, walaupun karya cetak (media cetak) di era digital seperti saat ini sudah bukan sebagai media yang utama lagi, namun bagi masyarakat yang tingkat literasinya tidak berdasarkan digitalisasi, maka karya cetak seperti buletin dan majalah Parlementaria sangat bermanfaat. Terutama dalam memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan tugas dan kerja dari DPR RI.
Indra mengakui bahwa penghargaan bukan segala-galanya. Tetapi, sejatinya, hal itu sebagai sebuah apresiasi dari lembaga atau instansi lain kepada kerja Setjen DPR RI, dalam hal ini Biro Pemberitaan Parlemen. Hal itu juga menjadi sebuah ‘tanda’ bagi semua untuk bekerja lebih baik lagi dan mengukir prestasi lebih banyak lagi.
Untuk diketahui, hasil Survei PISA (Program for International Student Assessment) 2018 menyatakan bahwa Indeks Literasi Indonesia berada di urutan ke-74 dari 79 negara di dunia, atau dengan kata lain enam peringkat terbawah. Sehingga dengan semakin banyaknya karya cetak akan semakin meningkatkan minat literasi masyarakat, termasuk anak-anak di Indonesia. •ayu/rdn
- Seputar Isu