Wakil Ketua BKSAP Mardani Ali Sera saat menjadi pembicara dalam kegiatan BKSAP SDG's Day di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Foto: Ubed/nr
Wakil Ketua BKSAP Mardani Ali Sera saat menjadi pembicara dalam kegiatan BKSAP SDG's Day di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Foto: Ubed/nr
Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar BKSAP SDG’s Day dengan tema ‘Optimalisasi Diplomasi Soft Power Parlemen Melalui Dunia Pendidikan dan Pertukaran Budaya’ di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Wakil Ketua BKSAP Mardani Ali Sera menegaskan, diplomasi pendidikan menjadi sangat penting dalam menghadapi dunia saat ini.
“Pendidikan adalah kunci bagi kemajuan kita. Pendidikan yang inklusif, kolaboratif, yang rendah hati itu menjadi jawaban masalah kita ke depan,” kata Mardani kepada Parlementaria usai memimpin acara BKSAP SDG’s Day di UII, Yogyakarta, Selasa (7/2/22).Politisi Fraksi PKS itu mengatakan, dalam beberapa kesempatan BKSAP kerap bertemu dengan para pengelola kampus di luar negeri. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi Anggota DPR untuk memperkenalkan kampus Indonesia ke luar negeri.
“UII kerja sama internasionalnya luar biasa. Kami siap ikutan mempromosikan. Sehingga yang sudah bagus ini menjadi extraordinary. Terkait diplomasi budaya, maka ketika globalisasi menguat maka local wisdom menjadi sangat penting,” ujar Mardani.
Pada kesemptan yang sama, Anggota BKSAP DPR RI, Puteri Anetta Komarudin, mengatakan soft diplomacy yang paling bisa dilakukan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke luar negeri adalah melalui ekonomi kreatif. Ia memberi contoh budaya Korea Selatan yang masuk ke Indonesia terjadi akibat drama, lagu, dan fashion korea yang mudah diakses masyarakat Indonesia.
Ia mengungkapkan, kerap kali saat rapat kerja bersama Menteri Keuangan, dirinya menitikberatkan bagaimana sektor ekonomi kreatif bisa dibina, Yaitu dengan mengambil contoh bagaimana Korea Selatan memberikan insentif khusus untuk industri perfilman pada saat lockdown.
“Sementara kita bisa hitung berapa jumlah film Indonesia yang diproduksi kemarin semenjak pandemi. Sedikit sekali kan semenjak pandemi? Jadi keberpihakan ini memang harus dimulai dari kebijakan anggaran dulu. Politik anggaran adalah politik soft diplomacy yang paling penting,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Rektor UII, Wiryono Raharjo, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berharap kerja sama DPR RI dan UII dapat terus terjalin. •uf/rdn
