

Komisi VII DPR RI meminta agar pemerintah dan industri otomotif di Indonesia serius dalam mengembangkan industri baterai dan kendaraan listrik (Electric Vehicle atau EV) di Indonesia, dengan mengembangkan mobil ramah lingkungan seperti mobil yang bertenaga listrik dimana mobil ini tidak menghasilkan emisi karbon tentunya tidak mencemari lingkungan.
Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo mengatakan, pengembangan kendaraan listrik termasuk industri baterai sangatlah penting. Hal ini untuk menekan konsumsi dan emisi dari BBM, sehingga dapat menekan impor serta lebih ramah terhadap lingkungan. Sartono mengungkapkan hal itu usai mengikuti Komisi VII DPR RI meninjau pabrik perakitan PT Mercedes-Benz di Wanaherang, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/11).
Namun Sartono mengingatkan ketika peralihan ke kendaraan listrik terealisasi, maka dukungan infrastrukturnya harus dipersiapkan. “Karena sampai saat ini belum banyak tersedia fasilitas pengisian baterai dan juga pengurangan emisi karbon. Dengan menghadirkan mobil listrik menjadi tidak efektif, karena sebagian besar pembangkit listrik di negara kita memakai bahan bakar batu bara dan gas alam. Semakin banyak EV yang kita buat, semakin buruk emisi karbon,” jelas Sartono.
Lebih lanjut politisi Partai Demokrat itu menjelaskan, pabrik perakitan Mercedes-Benz di Gunung Putri ini dinyatakan sebagai produsen otomotif dengan sertifikasi Eco-industri dari TÜV Rheinland. Hal tersebut menjadi bukti pabrik ini juga ramah terhadap lingkungan sekitar. man/sf
Tambah Komentar