Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi meninjau langsung lokasi insiden kebakaran di pabrik pengelolaan dan pemurnian (smelter) nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Kunjungan ini untuk memastikan insiden yang merenggut dua karyawan perusahaan pada akhir tahun lalu itu apakah akibat kelalaian atau kesalahan teknis.
Adapun hingga saat ini, investigasi masih berlangsung dari pihak berwajib untuk mencari penyebab insiden. “Oleh sebab itu kami ingin mendalami dan mengetahui sejauh mana, peralatan yang di gunakan selama ini oleh pihak PT GNI, apakah perawatan sudah dilakukan sesuai aturan. Maka ini harus diperhatikan pihak-pihak terkait, perusahaan dan juga Kementerian Perindustrian selaku pengawas,” demikian dikatakan Bambang usai meninjau langsung ke lokasi Kebakaran di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Rabu (4/1).
Atas kejadian ini, ia juga menekankan kepada semua perusahaan smelter supaya tidak mengenyampingkan keselamatan para karyawannya. “Kita memang membutuhkan investasi, untuk menumbuhkan perekonomian terutama penyerapan tenaga kerja yang besar di Indonesia. Namun perlu menjadi perhatian khusus bagi semua perusahaan smelter tidak boleh semena-mena. Contoh peralatan yang digunakan harus di cek berkala, harus ada lembaga yang dapat melegitimasi, yang dapat memastikan bahwa semua peralatan layak digunakan,” tekan Politisi Partai Gerindra itu.
Kedepannya Bambang minta PT GNI harus lebih mentaati peraturan, mengawasi serta mengevaluasi proses kerja dari semua peralatan yang ada. “Komisi VII mendesak Kemenperin untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap PT GNI dan smelter lainnya yang berada di seluruh Indonesia. Jangan sampai mereka hanya berorientasi pada keuntungan semata saja namun mengabaikan kualitas peralatan yang pada akhirnya menyebabkan kehilangan nyawa manusia,” ujarnya.
Dari hasil peninjauan lapangan, Komisi VII akan memanggil pihak-pihak terkait yakni PT GNI, Kementrian Perindustrian dan mitra lainnya, guna mendalami berbagai temuan-temuan yang di hasilkan usai kunjungan. “Pasalnya tim Komisi VII DPR RI hari ini hadir mengecek dan memastikan bagaimana kronologis terjadinya kebakaran saja, tidak berarti sudah mendapatkan kejelasan utuh,” jelas Legislator Dapil Jawa Timur IV. •rni/aha