Di balik kesuksesan peliputan Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR dan DPD RI, serta Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang DPR RI di Gedung Nusantara Komplek Parlemen Senayan Jakarta, selalu saja menyisakan berbagai kisah dengan segala rasa di dalamnya. Ada hal-hal yang menyenangkan namun ada pula yang yang menggemaskan. Namun semua akan menjadi ukiran kenangan yang indah untuk dikenang kemudian.


Jauh-jauh hari segala persiapan sudah mulai dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait dalam mempersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan agenda kenegaraan itu. Tak terkecuali tim peliputan dari Biro Pemberitaan Parlemen, baik dari bagian media Televisi maupun bagian Media Cetak dan Media Sosial yang termasuk di dalamnya para jurnalis berita dan juru foto.
Kejadian unik, lucu, dan menggemaskan seringkali dialami oleh para personel tim juru foto dan media televisi internal yang akan merekam dan mengabadikan seluruh rangkaian acara sidang tahunan tersebut, salah satu diantaranya adalah mengenai penempatan titik posisi personel tim peliputan yang kerap diubah, baik tentang jumlah personel maupun aturan-aturan pergerakan yang dibolehkan bagi peliput dalam mengambil gambar.
Meski sebelumnya telah dirundingkan bersama antar para pihak yang terlibat, namun jelang waktu-waktu pelaksanaan segala sesuatunya masih dimungkinkan untuk berubah. Hal ini tentu saja berdampak pada tim yang bertugas dilapangan. Diperlukan strategi dan kesiapan yang baik dari jajaran tim yang bertugas agar kegiatan peliputan itu tetap dapat berjalan sesuai harapan.
Previous
Next
Selain kemampuan skill dan fisik, seorang juru kamera foto dan video peliputan sidang tahunan ini juga dituntut untuk mempunyai mental yang kuat dalam menghadapi segala sesuatu yang mungkin saja terjadi dilapangan. Panjang akal dan inisiatif yang tinggi diperlukan dalam menyikapi berbagai kemungkinan. Karena tak jarang fokus kamera mereka terhalang oleh petugas pengamanan Presiden dan Wakil Presiden ataupun media internal istana saat akan mengambil sebuah momen.
Bahkan pada beberapa pengalaman yang terjadi, pernah juru foto internal DPR gerak-geriknya saat mengabadikan gambar dianggap menyalahi ketentuan sehingga juru foto tersebut harus menerima kondisi kalau dirinya dikeluarkan secara paksa dari ruang sidang. Tapi semua itu menjadi kisah inspiratif yang menarik dan bisa diambil hikmahnya bagi rekan-rekan jurnalis lainnya yang akan bertugas di masa yang akan datang.
Sesungguhnya sinergitas dari semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan acara sangatlah diperlukan demi suksesnya agenda sidang. Tidak perlu ada yang merasa lebih utama dari yang lainnya. Karena kita semua tegak berdiri mencurahkan segala kemampuan demi memberikan hasil yang optimal. Dirgahayu Negeriku, Dirgahayu Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. dep/es
Tambah Komentar