Progres Program Desa Bersinar BNN Dipertanyakan
Anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan. FOTO:JKA/PDT
Anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan pertanyakan progres pemberantasan narkoba di tanah air melalui program Desa Bersinar atau Bersih Narkoba, yang dicanangkan Badan Narkotika Nasional (BNN). Menurut dia, pemetaan kawasan rawan narkoba dengan kriteria masing-masing seperti bahaya, waspada, siaga dan aman merupakan salah satu alat ukur suksesnya kinerja pemerintah dalam memberantas narkoba.
“Saya belum mendengarkan laporan dari tahun 2021 ke 2022 ini. Sebab, dari situ akan terlihat indikator kinerja kita selama ini. Adanya alat ukur tersebut bisa menjadi potret kita untuk menilai mana yang masih kurang efektif ataupun yang harus kita dorong,” ungkap Hinca dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Kepala BNN, Petrus Reinhard Golose di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (18/1).
Lebih lanjut, Hinca menuturkan nantinya data naik-turunnya kurva kasus penyalahgunaan narkoba desa tersebut dapat digunakan menjadi sistem reward and punishment. “Saya sangat setuju survei ini diteruskan, namun saya belum mendengar laporan untuk tahun 2022,” ungkapnya. Kendati demikian, Hinca mengapresiasi BNN yang berhasil membongkar 851 kasus narkoba dari 49 jaringan international golden triangle serta jaringan produksi narkotika sepanjang 2022.
Jaringan internasional tersebut antara lain Thailand-Aceh, Malaysia-Aceh, Malaysia-Sumatera Utara, Malaysia-Kepulauan Riau, Malaysia-Kalimantan Utara, Malaysia-Kalimantan Barat dan Malaysia-Riau. Sedangkan, jaringan produksi narkotika nasional ialah secara klandestin di Batam dan Pekanbaru.
Karena itu, ia mengajak BNN beserta penegak hukum lainnya untuk konsisten memerangi narkoba mulai dari pinggiran, khususnya di desa-desa yang berbatasan langsung dengan perairan internasional. Menurut Politisi Fraksi Partai Demokrat ini, salah satu upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika melalui gerakan kemasyarakatan.
“Saya ingin desa-desa yang kategori bahaya narkoba tadi, kita pasang plang besar-besar yang berisi Desa Ini Dalam Pemantauan BNN 24 Jam, sehingga masyarakat merasa negara hadir disitu,” katanya. Terakhir, Hinca mengingatkan dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk menjadikan Indonesia bersih dari narkoba. •ann,rss/aha
SAYA BELUM MENDENGARKAN LAPORAN DARI TAHUN 2021 KE 2022 INI. SEBAB, DARI SITU AKAN TERLIHAT INDIKATOR KINERJA KITA SELAMA INI.″