Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya membutuhkan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi. Beberapa waktu lalu, Pemda kedua daerah ini telah berkirim surat kepada Komisi V DPR untuk membantu pembangunan infrastruktur berupa revitalisasi Stasiun Ciamis dan rehabilitasi jembatan fly over Km 256 di Desa Manggungsari.


Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw yang memimpin tim kunjungan kerja ini di Kantor Gubernur Jawa Barat, mendesak percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya di hadapan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Banyak usulan pembangunan infrastruktur dasar dalam pertemuan dengan Pemprov jabar tersebut. misalnya, pembangunan pasar dan jalan tol.
“Tentu tadi juga ada usulan tambahan dari Pemda untuk pembangunan infrastruktur tambahan lain, seperti pembangunan jembatan, relokasi pasar, dan jalan tol. Untuk itu, saya kira akan menjadi perhatian kita ke depan, agar dalam rapat Komisi V, kami akan membawa aspirasi ini menjadi jawaban yang konkret untuk percepatan pembangunan di Tasikmalaya dan Ciamis.”
Selain itu, politisi F-Nasdem ini mengatakan, di Jawa Barat ada 32 Program Strategis Nasional (PSN). Dan pemerintah pusat diminta segera bisa menyelesaikan proyek-proyek itu sesuai target yang telah direncanakan. Misalnya, ada tiga waduk yang harus diselesaikan untuk menangani banjir di Jakarta. Dua waduk diantaranya akan dibangun di Bogor. Ini harus segera selesai, karena kalau sudah bisa difungsikan, saya kira bisa mengurangi dampak banjir di Jakarta.
Legislator dapil Papua ini meminta pemerintah memperhatikan pula kondisi ekonomi masyarakat sekitar dalam membangun PSN yang dibangun. Misalnya, pembangunan jalan tol yang mengakibatkan rumah makan dan toko-toko lainnya menjadi tidak laku, karena sudah tidak dilewati lagi oleh para pengendara.
“Kondisi seperti ini perlu kita perhatikan, jangan sampai malah mengakibatkan ekonomi masyarakat daerah hampir hilang. Saya kira ini perlu menjadi perhatian kita bersama dan pemerintah harus punya langkah-langkah mengatasi hal itu. Masyarakat yang biasa berdagang, kini dengan ada jalan tol justru jadi tidak bisa berdagang,” tutupnya.


Sementara Anggota Komisi V DPR RI Anang Susanto menyoroti program padat karya dalam pembangunan prasarana perkeretaapian yang mendukung konektivitas Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Padalarang. Penyediaan prasarana untuk feeder atau pengumpan Kereta Api Padalarang-Bandung merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Saya ingin menyoroti terkait keterlibatan orang-orang setempat, soal padat karya. Apalagi proyek di sini ada tiga investor dengan pengerjaan yang berbeda. Saya telah mewanti-wanti, jangan sekali-kali melibatkan pekerja dari luar sementara warga sekitar tidak kebagian apa-apa,” ujar Anang saat meninjau progres revitalisasi Stasiun Padalarang, di Bandung Barat, Jabar, Selasa (11/10/2022) lalu.
Politisi Fraksi Partai Golkar ini berharap, proyek kereta cepat ini dapat segera terealisasi, karena pasti akan sangat membantu kebutuhan sarana transportasi di Kabupaten Bandung yang ngejelimet dengan kemacetan. Ia membayangkan, dengan kecepatan akses Bandung ke Jakarta itu akan memudahkan lalu lintas orang di kedua kota tersebut.
“Mungkin dengan adanya kereta api cepat Jakarta Bandung itu sepertinya saya ngantor tidak harus menetap di Jakarta, mungkin bisa dari Bandung, karena bisa menaiki kereta cepat yang bisa memangkas jarak tempuh sekitar 45 menit saja. Sekali lagi saya tekankan masalah padat karya saja, kalau teknis bapak-bapak lebih hebat, tapi yang jelas program padat karyanya yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diucapkan,” ungkap Anang.


Tambah Komentar