17 June 2025
Politik dan Keamanan

Deklarasi Jakarta di Parlemen OKI: Komitmen Dunia Islam atas Perdamaian Global & Keadilan Bagi Palestina

  • Mei 19, 2025
  • 0

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, saat membacakan Deklarasi Jakarta dalam Penutupan PUIC Ke-19 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). Foto: Jaka/vel.
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, saat membacakan Deklarasi Jakarta dalam Penutupan PUIC Ke-19 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). Foto: Jaka/vel.

PARLEMENTARIA, Jakarta – Sidang Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau Parlemen OKI yang diselenggarakan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, secara resmi mengesahkan Jakarta Declaration atau Deklarasi Jakarta, sebuah dokumen komprehensif yang menegaskan posisi tegas negara-negara anggota terhadap berbagai tantangan global, khususnya isu Palestina, Islamofobia, dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Deklarasi bersejarah ini dibacakan oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, pada penutupan konferensi yang berlangsung pada 14–15 Mei 2025. Konferensi ini sekaligus menandai ulang tahun ke-25 PUIC dengan tema Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience.

“Deklarasi ini adalah hasil konsensus bersama untuk memperkuat solidaritas antarnegara anggota PUIC. Isu Palestina menjadi pusat perhatian, tapi juga mencakup dorongan besar bagi reformasi internal dan kerja sama global umat Islam,” ujar Mardani saat membacakan Deklarasi Jakarta dalam Penutupan PUIC Ke-19 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Dalam pidatonya, Mardani menegaskan bahwa deklarasi ini merupakan bentuk konsolidasi kekuatan dan solidaritas parlemen negara-negara Islam dalam menghadapi krisis global, memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina, serta mendorong reformasi internal demi memperkuat posisi dunia Islam di kancah internasional.

Sorotan Utama Deklarasi Jakarta:

  • Dukungan Tegas terhadap Palestina:

Deklarasi menegaskan kembali sentralitas isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif bagi seluruh masyarakat Muslim. PUIC menyerukan penghentian total agresi militer Israel, pembebasan segera tahanan Palestina, dan dukungan penuh terhadap solusi dua negara melalui forum internasional seperti Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian yang akan digelar di Markas Besar PBB, Juni 2025.

  • Kecaman terhadap Islamofobia dan Ketidakadilan Global:

PUIC menyuarakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya Islamofobia, diskriminasi, dan kekerasan terhadap umat Muslim di berbagai belahan dunia. Parlemen anggota diminta untuk aktif mengadvokasi nilai-nilai Islam sebagai rahmatan lil-alamin serta mempromosikan dialog lintas agama dan budaya.

  • Pentingnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik:

Dalam deklarasi ini, PUIC menekankan pentingnya reformasi sektor publik, penguatan institusi negara, dan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, transparan, serta inklusif sebagai pilar ketahanan bangsa dan pembangunan berkelanjutan.

  • Dorongan untuk Reformasi Internal PUIC:

Disepakati perlunya reformasi kelembagaan PUIC agar menjadi organisasi antar-parlemen Islam yang lebih inklusif, efisien, dan responsif terhadap dinamika global, termasuk pembentukan PUIC Programme of Actions sebagai panduan strategis ke depan.

  • Kerja Sama Global dan Regional:

PUIC mendorong kerja sama intensif dengan parlemen di kawasan lain seperti Parlemen Eropa dan Kongres AS melalui dialog rutin. Selain itu, juga ditekankan penguatan jejaring antar-parlemen negara anggota dalam hal ekonomi, digitalisasi, keamanan siber, dan pembangunan berkelanjutan.

Mardani Ali Sera menutup sesi dengan menyerukan agar seluruh negara anggota terus mempererat persatuan umat, memperjuangkan keadilan global, dan mengukuhkan peran parlemen sebagai garda depan aspirasi rakyat. •gal/aha

EMedia DPR RI