Sambut Calon Perdana Menteri Jepang, Gobel Bahas Kelanjutan Peluang Kerja Sama Kedua Negara
- 0
- 2 min read
Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel didampingi oleh Anggota DPR RI Muhammad Farhan dan Charles Meikyansah menerima Calon Perdana Menteri Jepang, Mr. Motegi di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (29/07/2024). Foto : Azka/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Hubungan Diplomatik Indonesia dan Jepang telah memasuki usia ke-65 tahun. Sejumlah proyek strategis maupun investasi dari Jepang pun telah ditanamkan di Indonesia.
Berkaitan dengan itu, Calon Perdana Menteri Jepang, Mr. Motegi, mendatangi Parlemen Indonesia untuk membahas berbagai peluang kerja sama yang dapat dibangun oleh kedua negara. Kedatangannya disambut baik oleh Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel didampingi oleh Anggota DPR RI Muhammad Farhan dan Charles Meikyansah.
“Hari ini pembicaraan saya dengan Mr. Motegi juga membahas kelanjutan dari apa yang sudah dibangun dalam rangka ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan juga bersama-sama dengan Jepang. Karena Jepang mempunyai teknologi, mempunyai sumber daya manusia yang baik, dan kita punya pasar dan juga punya sumber daya manusia, dan kita punya sumber daya alam lainnya. Kalau ini bisa disegregasikan ini akan luar biasa,” ujar Gobel kepada Parlementaria di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (29/07/2024).
Adapun juga pembicaraan mengenai peluang pengembangan startup di Indonesia serta sumber daya manusia. “Dan juga pendidikan dengan pembangunan SDM terhadap putra-putri Indonesia. Sekaligus juga tadi membahas tentang bagaimana mendorong peningkatan daripada mahasiswa Indonesia untuk banyak belajar di Jepang juga, termasuk tenaga kerja,” tambah legislator dapil Gorontalo itu.
Selain itu, Anggota DPR RI Muhammad Farhan dalam pertemuan tersebut juga menyinggung mengenai peluang investasi pembangunan jaringan transportasi kereta di daerah Bandung, Jawa Barat.
“Bandung sekarang membutuhkan solusi transportasi publik berpadu. Salah satunya yang memang membutuhkan investasi dari Jepang adalah pembangunan jaringan kereta api, baik untuk komuter lain, barat ke timur, maupun LRT Bandung Raya, yang melibatkan Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang, khususnya Jatinangor, karena di Jatinangor terdapat kampus-kampus besar,” jelas legislator dapil Jawa Barat I itu. •gal/rdn