#Industri dan Pembangunan

Terima Keluhan Korban Banjir Bandang Luwu, Legislator Minta Perusahaan Terkait Tanggung Jawab

Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Dhevy Bijak, saat bertukar cenderamata di sela-sela Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (5/6/2024). Foto: Yasmin/vel.
Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Dhevy Bijak, saat bertukar cenderamata di sela-sela Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (5/6/2024). Foto: Yasmin/vel.

PARLEMENTARIA, Makassar – Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Dhevy Bijak menyoroti banyaknya perusahaan tambang yang kurang peduli akan masyarakat sekitar pada Kunjungan Kerja Spesifik dalam rangka pengelolaan  lingkungan dan mitigasi bencana alam sebagai dampak kegiatan pertambangan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Diakuinya, hingga saat ini masih masih ada perusahaan yang beroperasi dan mengeksploitasi sumber daya alam Kabupaten Luwu, yang belum menunaikan komitmennya dengan baik.

Dhevy juga menyinggung tragedi bencana banjir bandang dan tanah longsor yang memporak-porandakan beberapa kecamatan di Kabupaten Luwu serta memakan 14 korban jiwa. “Sehingga kami memanggil perusahaan-perusahaan tersebut dan mempertanyakan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan oleh mereka dan kenapa bisa terjadi karena hulunya bencana alam yang terjadi di Kabupaten bumi terjadi di wilayah kawasan pertambangan perusahaan PT Masmindo,” ungkap Dhevy saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (5/6/2024).

Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut mengatakan bahwa banyak keluhan dari masyarakat yang berasal dari wilayah terdampak karena tidak merasakan adanya kehadiran perusahaan yang seharusnya bertanggung jawab pasca tragedi tersebut. 

“Ya jadi memang ada beberapa keluhan dari khususnya beberapa wilayah yang terdampak ada kurang lebih 18 desa atau ya 18 desa yang terdampak memang kehadiran dari perusahaan ini belum sebetulnya dirasakan oleh masyarakat maksudnya bahwa pada saat terjadinya bencana alam harusnya yang terjun langsung juga dalam perusahaan tersebut memberikan kontribusinya terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi di wilayah kabupaten Luwu ini,” tuturnya.

Dhevy mendorong semua pihak yang berkaitan, termasuk pemerintah setempat turut mengambil andil dan mewujudkan formulasi mitigasi bencana akibat tambang untuk membantu masyarakat terdampak. “Saya kira kita semua harus memikirkan formulasi memikirkan cara bagaimana cara mengatasi bencana-bencana alam ini sehingga ini lagi tidak terjadi di kemudian hari karena baru kali ini terjadi longsor dan banjir di wilayah Kabupaten Luwu khususnya di wilayah Kecamatan Latimojong dan wilayah Kecamatan Suli barat dan wilayah Kecamatan Belopa,” tutupnya. •ysm/aha

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *