PARLEMENTARIA, Manggarai Barat – Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema menanggapi adanya usulan pemindahan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, usulan tersebut merupakan realita yang tak mungkin terhindarkan.
Sebab, dengan kondisi sekarang yang sudah sangat sempit dan sumpek, dapat mengurangi kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo yang saat ini menjadi destinasi wisata super prioritas. Ia juga menekankan bahwa kondisi saat ini, di TPI tidak lagi memadai untuk mendukung aktivitas pelelangan ikan yang efisien.
“Berangkat dari realitas empiris bahwa memang keberadaan Tempat Pelelengan Ikan (TPI) sekarang itu sudah sangat sempit, sumpek maka perlu dipindahkan ke tempat lain,” ujar pria yang kerap disapa Ansy Lema kepada Parlementaria, di TPI Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin (29/04/2024).
Ia menambahkan, rencana pemindahan TPI ini juga bisa dipadukan dan diintegrasikan dengan pembangunan kampung nelayan modern. Yaitu, konsep yang bertujuan untuk memperkuat sektor perikanan sambil meningkatkan kualitas hidup nelayan lokal.
“Kami harus memastikan semua aspek teknis dan administratif benar-benar beres sebelum melangkah lebih jauh. Ini penting untuk menghindari kendala di langkah awal”
“Ini bisa dipadukan dengan konsep yang namanya pembangunan kampung nelayan modern dan itu nanti tinggal dibicarakan lebih lanjut,” ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa langkah-langkah konkret harus diambil dengan hati-hati untuk menghindari potensi kendala yang bisa menghambat proses ini. “Kami harus memastikan semua aspek teknis dan administratif benar-benar beres sebelum melangkah lebih jauh. Ini penting untuk menghindari kendala di langkah awal,” tambah Lema.
Proses pemindahan ini diharapkan akan membawa perubahan positif bagi industri perikanan di Labuan Bajo dan sekitarnya. Selain itu, juga harus dapat meningkatkan efisiensi pelelangan ikan serta kondisi kerja dan hidup para nelayan. Ia pun berharap proses ini dapat berjalan lancar dengan dukungan penuh dari semua pihak yang terlibat.
“Kita perlu pikirkan tempat mana yang mungkin bisa dijadikan sebagai tempat TPI ini. Tadi sempat disinggung ada lahan di sekitar Warlkoa, hanya kan ini harus bisa kita pastikan, karena hal-hal yang konkret ini harus dibereskan mulai dari aspek yang sangat teknis,” tutupnya. •skr/rdn