Komisi IV Apresiasi ‘Smart Farming’ dan ‘Waste Plan’ Pusri Agro Edupark Palembang
- 0
- 3 min read
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan saat memimpin Kunres Komisi IV DPR RI meninjau pengelolaan sampah di Kompleks Pusri Agro Edupark, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Foto: Runi/vel.
PARLEMENTARIA, Palembang – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan mengapresiasi sistem pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang di lakukan di kompleks Pusri Agro Edupark milik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang mengimplementasikan konsep smart farming. Dimana, sistem irigasi dan pemupukan telah memanfaatkan teknologi terkini, serta Waste Plan atau yang diberi nama The Gardenship, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah.
“Saya mengapresiasi konsep yang dikembangkan ini. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat memacu kemitraan lainya untuk melakukan produktivitas pertanian yang ada di Indonesia lebih baik lagi,” jelasnya usai melakukan pertemuan dengan sejumlah mitra kerja di Kompleks Pusri Agro Edupark, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Sumatera Selatan, Senin (29/5/2024).
lebih lanjut Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, produktivitas pertanian di Indonesia ini masih menjadi persoalan untuk itu Komisi IV DPR RI, perlu mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat melakukan sejumlah terobosan guna meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia, bisa juga mencontoh kegiatan serupa seperti yang sudah dilakukan oleh PT Pusri Palembang.
“Saya mendorong BUMN-BUMN dapat melakukan hal serupa, dengan demikian diharapkan pengembangan sistem smart farming and waste plan diberi nama The Gardenship dapat lebih luas dari smart farming dan waste plan yang terpadu tersebut lagi cakupanya sehingga mampu mengembangkan serta meningkatkan produktivitas pertanian di tanah air kita,” tuturnya.
Pimpinan Komisi IV DPR RI pun berharap agar pemerintah daerah mampu membantu Pusri melakukan duplikasi kegiatan seperti ini dengan melibatkan dunia usaha maupun perusahaan swasta bisa bekerjasama dengan kelompok tani maupun sekolah pertanian yang ada di Provinsi Sumatera Selatan agar mampu mengembangkan kegiatan tersebut.
Seperti diketahui, lahan Pusri Agro EduPark memiliki kebun pertanian yang dikelola oleh Departemen Riset Pusri dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keindahan. lebih dari 30 jenis tanaman ditanam di sana seperti, labu madu, labu air, kabocha, kopi, kelengkeng, durian, lada, papaya, buah naga, jagung, kacang tanah, cabai, timun, dan masih banyak lagi jenis tanaman lainnya.
Sedangkan untuk Beberapa tindakan yang termasuk dalam upaya waste plant, antara lain 3R, yakni mendaur ulang sampah (recycle), mengurangi produksi sampah (reduce), serta menggunakan kembali barang yang kualitasnya masih layak (reuse).
Pembentukan The Gardenship ini diinisiasi oleh Departemen CSV diharapkan dapat menjadi fasilitas pengolahan sampah organik yang lebih baik, dengan pengelolaan bersumber dari sampah-sampah organik yang ada di lingkungan Pusri dan sampah makananan yang berasal dari warga yang di tinggal di Komplek Pusri.
Melalui pengelolaan proses kompos sampah-sampah tersebut akan menghasilkan pupuk. Saat ini pupuk yang dihasilkan yaitu pupuk cascing dan pupuk organik cair.
Ditempat yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI Hanan Rozak, mengatakan bahwa kegiatan waste plan contoh yang sangat baik. Namun agar bisa bermanfaat bagi masyarakat perlu ada perbaikan-perbaikan dan rekayasa pengelolaan manajemen sampah.
Seperti penyaluran produk yang dihasilkan dari pengelolaan sampah ini. Pasalnya sampah-sampah yang ada saat ini dapat menghasilkan pupuk cair, pupuk padat kompos.
“Saya sarankan, untuk Pusri bisa menghimpun sampah-sampah rumah tangga dari masyarakat mampu di proses, yang kemudian diproses hasilnya nanti dapat ditukar dengan sejumlah pupuk, perlu adanya edukasi atau sosialisasi terhadap masyarakat mampu memilah-milah sampah organik dan non organik,” terangnya. •rni/aha
- Komisi IV
- Seputar Isu