#Industri dan Pembangunan

Komisi V Dorong Penanganan Banjir Kali Sabi dengan Pendekatan Sosial

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae saat meninjau Kali Sabi dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V di Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2024). Foto: Munchen/nr.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae saat meninjau Kali Sabi dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V di Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2024). Foto: Munchen/nr.

PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae menegaskan komitmennya untuk mendorong penanganan banjir Kali Sabi melalui penganggaran yang efektif dan kerja sama antar pemerintah daerah dan pusat. Dalam sebuah pernyataan, Ridwan mengungkapkan bahwa solusi jangka pendek dan panjang harus diintegrasikan dengan pendekatan sosial untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi.

“Prinsip dasar Komisi V akan berusaha untuk mendorong penganggarannya (anggaran penanganan banjir Kali Sabi) serta pelaksanaan (penanganan banjir) Kali Sabi. Yang jadi persoalan adalah tingkat aspek sosial lapangan harus diselesaikan dulu, kami harapkan kerja sama Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Provinsi, serta Kementerian PUPR untuk menangani aspek-aspek sosial yang pada akhirnya kami harapkan anggaran yang turun jadi tidak terbengkalai,” kata Ridwan pada Parlementaria dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V di Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2024).

“Yang jadi persoalan adalah tingkat aspek sosial lapangan harus diselesaikan dulu,”

Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar ini pun menyoroti beberapa tantangan di lapangan, termasuk akses yang sulit ke Kali Sabi, pertumbuhan rumah-rumah liar, dan masalah sampah yang bertaburan dari rumah tangga. “Kami dapat permasalahan dilapangan itu adalah sulitnya akses yang masuk ke dalam, kemudian banyak rumah-rumah yang tumbuh secara liar yang pada akhirnya mengakibatkan banjir itu lebih gampang munculnya. Kemudian yang berikutnya adalah adanya sampah-sampah yang bertaburan di kali yang bersumber dari rumah tangga. Di sini, kalau kami dengar dari masyarakat bahwa masih banyak juga perusahaan-perusahaan swasta dan lainnya,” lanjutnya.

Dalam strategi jangka pendek, pemerintah fokus pada normalisasi dan pemeliharaan sungai untuk mengurangi dampak langsung banjir. Sedangkan untuk jangka panjang, rencana komprehensif yang melibatkan pembangunan polder dan peningkatan infrastruktur sungai sedang dipersiapkan. “Untuk jangka pendek, kami ingin tahu bagaimana cara mengatasi banjir sehingga tidak terlalu lama surutnya. Sedangkan untuk jangka panjang, kami merencanakan solusi yang komprehensif agar Kali Sabi bebas banjir pada waktunya,” ujar Legislator Dapil Sulawesi Tenggara.

Dijelaskan dengan penjelasan teknis oleh Dirjen Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian PUPR Muhammad Rizal menambahkan, “Kalau langkah teknis untuk jangka pendek, kami bisa bekerja di palung sungainya. Ya seperti yang terjadi bisa dengan normalisasi kemudian kegiatan operasi dan pemeliharaan sungai. Jangka panjangnya tadi sudah dipaparkan bahwa kami ke depan butuh polder-polder nanti dengan pompanya terus kemudian juga untuk lintasan dari Kali Sabi yang melintasi saluran irigasi itu kami tambah lagi itu (polder dan pompa),” sebutnya. •mun/aha

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *