11 December 2024
Kesejahteraan Rakyat

Pola Asuh Orang Tua kepada Anak Dinilai Penting Cegah Perundungan

  • Februari 28, 2024
  • 0

Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari di sela-sela Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi X DPR ke Bantul, Yogyakarta, Selasa (28/2/2024). Foto: Fitri/Man. PARLEMENTARIA, Bantul – Anggota Komisi X

Pola Asuh Orang Tua kepada Anak Dinilai Penting Cegah Perundungan
Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari di sela-sela Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi X DPR ke Bantul, Yogyakarta, Selasa (28/2/2024). Foto: Fitri/Man.

PARLEMENTARIA, Bantul – Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari menyampaikan keprihatinan atas maraknya kasus perundungan (bullying) di lingkungan sekolah. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari peran pola asuh orang tua. Ia menilai komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua serta komunikasi berkesinambungan antara wali murid dan pihak sekolah menjadi salah satu kunci dalam persoalan tersebut.

“Jadi kita tidak serta merta menyalahkan anak, tapi kita juga wajib introspeksi diri sebagai orang tua, sudah seberapa kenal kita dengan pribadi anak kita, kesulitan yang dihadapi anak kita. Karena kan ada beberapa anak yang kesulitan untuk menyampaikan kendala-kendala yang dihadapinya,” ucapnya kepada Parlementaria di sela-sela Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi X DPR ke Bantul, Yogyakarta, Selasa (28/2/2024).

“Insyaallah (jika optimal pola asuh orang tua maka) di sekolah akan baik-baik saja. Itu kalau kita tidak mau menyalahkan orang lain”

Politisi Fraksi PAN itu menyampaikan bahwa orang tua merupakan institusi utama dalam menerapkan kedisiplinan dan moralitas kepada anak. “Bagaimana menerapkan disiplin di rumah, bagaimana agar anak tahu batasan, dia tahu menghargai orang, bagaimana agar dia tahu menghadapi diri sendiri, Insyaallah (jika optimal pola asuh orang tua maka) di sekolah akan baik-baik saja. Itu kalau kita tidak mau menyalahkan orang lain,” jelasnya.

Tak hanya itu, Desy menjelaskan, dalam mencegah anak menjadi pelaku perundungan, selain pendidikan moral dan kedisiplinan, diperlukan juga pendidikan agama. Iya meyakini dengan penanaman paham keagamaan yang baik, anak akan memiliki akhlak yang baik dan lebih mengutamakan unsur kebaikan dalam menyelesaikan masalahnya serta menghindari hal-hal emosional yang mengundang pertikaian.

Karenanya, ia berharap agar setiap orang tua mengambil andil dan merasa bertanggungjawab dalam mengentaskan perilaku bullying anak. “Paling utama adalah introspeksi diri, sehingga kita tahu apa yang menjadi tugas kita, apa yang menjadi kewajiban kita, jika kita terbiasa berempati. insyaallah aman-aman saja,” tutupnya. •rdn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *