Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) antara DPR RI dan Parlemen Tiongkok, Puteri Komarudin saat mengahdiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt and Road Forum (BRF) for International Cooperation di Beijing. Foto: Ist/nr.
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) kembali menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt and Road Forum (BRF) for International Cooperation di Beijing pada Rabu (18/10). Hadir dalam rangkaian acara tersebut, Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan pentingnya penguatan kerja sama antar kedua negara.
“Indonesia dan Tiongkok telah menjalin hubungan kemitraan yang kuat dan konkret di berbagai bidang yang mengedepankan prinsip saling menguntungkan untuk menciptakan kemakmuran, kesejahteraan, dan kemajuan antar kedua negara, sekaligus kawasan dan dunia,” ucap Puteri yang juga Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) antara DPR RI dan Parlemen Tiongkok, Selasa lalu (17/10/2023).
Sebagai informasi, KTT BRF merupakan pertemuan yang dihadiri negara-negara yang mengikuti kerja sama dalam kerangka inisiatif jalur dan sabuk atau Belt and Road Initiatives (BRI) yang dicanangkan RRT. KTT BRF ini juga bertepatan dengan peringatan 10 tahun pelaksanaan BRI sejak dikembangkan pada tahun 2013.
“Selama satu dekade terakhir, inisiatif ini telah berdampak nyata terhadap kemajuan pembangunan infrastruktur hingga peningkatan investasi secara global. Sejak hadir di Indonesia, Proyek BRI telah membawa Tiongkok menjadi investor strategis terbesar kedua. Dimana, tahun 2013 investasi Tiongkok tercatat masih sebesar USD296 ribu, namun kemudian tumbuh melesat menjadi USD3,8 juta pada 2023, tentunya berkat berbagai proyek dalam kerangka BRI,” tambah Puteri dalam Pertemuan bersama Delegasi Parlemen Tiongkok di hari yang sama.
Puteri mengutarakan wujud konkret dari mega proyek BRI di Indonesia yang diantaranya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada awal Oktober 2023.
“Kami berharap Tiongkok bersama Indonesia bisa senantiasa mengawasi operasionalisasi proyek ini guna memastikan manfaatnya bagi masyarakat, sekaligus memitigasi risiko terhadap dampak lingkungan, khususnya di sepanjang koridor yang dilalui. Apalagi, kereta cepat ini juga melintasi wilayah konstituen saya, sehingga kami harapkan dapat mengungkit pertumbuhan wilayah dengan tetap menjaga aspek keberlanjutan lingkungan,” urai Puteri.
Menutup keterangannya, Puteri berharap hubungan antar kedua negara bisa semakin diperkuat dan diperluas dengan mengedepankan asas resiprokal, independensi, dan inklusivitas.
Adapun Anggota BKSAP DPR RI yang hadir dalam pertemuan ini, yaitu : Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Edy Wuryanto, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Bobby Adityo Rizaldi, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar Adde Rosi Khoerunnisa, Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKB Daniel Johan.
Turut hadir juga Delegasi Kongres Rakyat Nasional RRT, Ketua Komisi Pengawasan dan Yudisial RRT Yang Xiaochao, Wakil Ketua Komisi Urusan Luar Negeri RRT Wang Chao, Anggota Komisi Pengawasan dan Yudisial RRT Xu Shansong, serta Anggota Komisi Pengawasan dan Yudisial RRT Xian Tieke. •ann/aha