Tamanuri Soroti Masalah LRT Pasca Resmi Beroperasi: Jangan Berlarut-Larut, Harus Cepat Atasi
- 0
- 2 min read
Anggota Komisi V DPR RI Tamanuri. Foto: Arief/nr.
Moda transportasi publik Light Rail Transit (LRT) Jabodebek telah resmi beroperasi penuh pada beberapa hari lalu, tetapi masih banyak masalah yang dikeluhkan oleh penumpang dalam penggunaannya. Anggota Komisi V DPR RI Tamanuri berharap masalah yang masih terjadi pada LRT itu tidak terjadi berlarut-larut. Ia pun meminta permasalahan-permasalahan yang ada segera dibenahi.
“Ya untuk sementara ini bisa kita maklumi, akan tetapi ini jangan berlarut-larut dong. Harus cepat diadakan perubahan-perubahan sehingga masyarakat itu bisa menikmati LRT ini,” ujar Politisi Fraksi Partai NasDem tersebut kepada Parlementaria, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Sebab, lanjutnya, LRT sendiri dibangun dengan menggunakan anggaran yang tidak sedikit, sehingga masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat dari adanya moda transportasi LRT ini. “Karena dana yang kita gunakan bukan sedikit, jadi masyarakat mau merasakan itu. Karena antara lain dana itu tentunya akan dipulangkan nanti dari pajak-pajak yang diambil kepada masyarakat, nah ini mereka mau menikmati dong,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya berharap permasalahan yang masih terjadi dapat menjadi evaluasi KAI dan terus dibenahi sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya. “Jangan berlarut-larut bahwa ini diulangi-diulangi dan diselesaikan dengan permohonan maaf. Gak boleh seperti itu, karena masyarakat mau secara real dia akan merasakan. Dari Bekasi 42 menit betul-betul 42 menit, jangan dia sampai menunggu satu jam, terbengkalai segala macam. Ini ada kaitannya dengan pekerjaan dan segala macam kan,” tutupnya.
Diketahui, sejak resmi beroperasi pada 28 Agustus 2023 lalu, masih terdapat beberapa keluhan dari penumpang LRT Jabodebek. Keluhan tersebut di antaranya adalah adanya gangguan perjalanan pada Rabu (30/8) yakni pintu kereta yang tidak bisa ditutup dan gangguan listrik yang padam pada pembangkit listrik LRT. Selain itu, sebelumnya jembatan lengkung longspan Kuningan juga dianggap mengalami kesalahan desain, dikarenakan kurang lebar, sehingga kereta harus melambat saat melewatinya. •bia/rdn
- Komisi V
- Seputar Isu