YPA Usulkan Resolusi Keterlibatan Pemuda untuk Pembangunan yang Inklusif
- 0
- 3 min read
Anggota BKSAP DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri saat memimpin rapat Young Parlementarians of AIPA (YPA) di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (8/8/2023). Foto: Arief/nr.
Anggota Badan Kerjasama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri memimpin rapat Young Parlementarians of AIPA (YPA) yang merupakan salah satu rangkaian sidang umum AIPA ke- 44. Dalam kegiatan itu, YPA mengusulkan dua draf resolusi untuk diadopsi oleh parlemen-parlemen ASEAN.
Salah satu resolusi diusulkan oleh Indonesia yakni soal ‘Advancing Youth Engagement for Inclusive Development, Economic Transformation, and Democratic Participation’ atau Memajukan Keterlibatan Pemuda untuk Pembangunan Inklusif, Transformasi Ekonomi, dan Partisipasi Demokrasi.
“Resolusi dari Indonesia untuk mendorong masyarakat muda untuk bisa terjun di dunia politik, dan tentunya juga di semua sektor,” katanya saat pertemuan di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (8/8/2023). Kemudian resolusi kedua yang akan diajukan YPA di Sidang Umum AIPA kali ini bertajuk ‘The Role of Young Parliamentarians in Governance’ atau ‘Peran Anggota Parlemen Muda dalam Pemerintahan’ yang merupakan usul dari Malaysia.
Legislator Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, AIPA melalui anggota-anggota mudanya berupaya mendorong pemberdayaan kalangan muda ASEAN. Termasuk di bidang ekonomi sehingga kesejahteraan yang didapat anak muda dapat mendukung kehidupan mereka. “Misalnya di dunia ekonomi, kita dorong supaya lebih kreatif. Dan di parlemen kita memberikan semangat juga, kita dorong agar anak-anak muda masuk dunia politik,” katanya.
Apalagi, lanjut Esti, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Dengan mempertimbangkan situasi dan dinamika politik yang akan selalu berubah YPA menekankan betapa pentingnya peran anak muda. “Peran anak muda sangat penting untuk kemajuan di kawasan ASEAN kedepan,” tegasnya.
Senada, Wakil Ketua BKSAP Gilang Dhielafararez mengatakan dukungan untuk kaum muda dinilai penting mengingat 34 persen penduduk di ASEAN berasal dari kelompok tersebut. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk mendukung eksistensi anak muda ASEAN sehingga dapat bersaing di kancah global.
“Karena tantangan ke depan ada banyak, seperti green economy, berbagai inovasi trading dan lain sebagainya. Jadi harus dipersiapkan. Kalau kita di DPR salah satunya ini dengan menyiapkan SDM unggul untuk masa depan,” urainya.
Selain membahas soal resolusi yang akan diusulkan ke forum besar AIPA, anggota YPA juga berdiskusi tentang sejumlah isu lain. Di antaranya soal dukungan terhadap hak-hak bagi kalangan muda di ASEAN. “Dari sidang ini, kami memberi sedikit pintu harapan bahwa anak muda perlu diberi peran yang lebih kuat dalam pengambilan keputusan supaya mereka terlatih,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Delegasi dari Malaysia yang menilai anak-anak dan kalangan muda harus diberi kebebasan atas hak-hak mereka, tanpa membatasi ruang eksplorasi demi kelangsungan masa depan kaum muda.
“Di tempat kami, anak muda yang ikut dalam politik masih sedikit, makanya kami ingin belajar bagaimana memasukkan ide bagi anak muda untuk ikut bergabung,” ungkapnya. Untuk diketahui, salah satu hasil Sidang Umum AIPA ke 44 yang diselenggaran di Indonesia dari tanggal 5-11 Agustus ini adalah menjadikan YPA sebagai committe tetap. •rnm/aha
#DiplomasiParlemen
#AIPAGA44
#AIPA44
- Berita Utama