Parlemen Indonesia-Ghana Tingkatkan Komitmen dalam Pengentasan Korupsi dan Junjung Transparansi
- 0
- 3 min read
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Putu Rudana Supadma saat berkeliling museum DPR RI dalam agenda menerima kunjungan delegasi Parlemen Ghana ke DPR RI. Senayan, Jakarta, Jumat (14/7/2023). Foto: Farhan/nr.
Penyelesaian masalah korupsi dan transparansi dalam menjalankan kegiatan parlemen, menjadi beberapa bahan pembahasan yang diangkat dalam kunjungan delegasi Parlemen Ghana ke DPR RI. Pada kesempatan tersebut, delegasi Parlemen Ghana diterima langsung oleh Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Rudana Supadma.
“Jadi memang hari ini kita bertemu dan dikunjungi oleh saudara kita dari Afrika, Majority Leader dari Parlemen Ghana. Memang Beliau ini juga sangat aktif di forum-forum internasional, salah satunya di GOPEC (Global Organization of Parliamentarians Against Corruption), organisasi internasional ini mengajak semua parlemen untuk mengatasi isu tentang mengatasi korupsi,” tutur politisi Partai Demokrat itu, kepada Parlementaria, usai pertemuan di Gedung Nusantara 3, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
Delegasi yang hadir dari Parlemen Ghana antara lain Osei Kyei-Mensah-Bonsu (Majority Leader of the Parliament of Ghana), Sarah Adwoa Safo (anggota parlemen) serta Ebenezer Ahumah Djietror (Ag. Deputy Clerk, Legislative Management Division of the Parliament of Ghana) serta staf perwakilan tinggi Ghana di Kuala Lumpur.
“Sungguh tidak terasa hampir 3 jam kita melakukan pertemuan dan diskusi. Tentu dengan momentum ini, ke dua negara antara Ghana dan Indonesia itu sama-sama memiliki komitmen dalam pengentasan korupsi. Bagaimana transparansi di bidang parlemen, bagaimana agar publik juga terlibat dalam setiap keputusan parlemen, sehingga mereka involve atau terlibat dalam memberikan masukan kepada parlemen, itu pun transparansi itu kita bahas,” jelas Putu
Keberagaman juga menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan ini. Sama seperti Indonesia, Ghana juga memiliki latar yang multikultur. Putu menuturkan bahwa dua negara ini juga telah membangun komitmen untuk terus menggaungkan keberagaman di tengah pembangunan demokrasi, termasuk upaya menjaga stabilitas kawasan masing-masing dan juga mewujudkan perdamaian dan kedamaian.
“Berbagai isu itu tadi kita bahas dan pada esensinya adalah memperkuat hubungan parlemen antara Indonesia dan Ghana. tentu momentum ini kita gunakan untuk Reach Out. Jadi memang selama ini Indonesia belum engage banyak di negara-negara Afrika,” ujarnya
Legislator Dapil Bali itu mendorong berbagai pihak, terutama pemerintah untuk lebih aktif membangun kerja sama di berbagai bidang dengan negara-negara di kawasan Afrika. DPR sendiri memiliki fungsi diplomasi yang salah satunya dilakukan antar parlemen. Dijelaskan oleh Putu, hal ini merupakan salah satu upaya memperjuangkan kepentingan Indonesia.
“Momentum ini kita gunakan untuk apa? Untuk merangkul, saling merangkul dan mudah-mudahan ke depan Parlemen Ghana dan Parlemen Indonesia terus akan mendukung di berbagai forum internasional karena itu menjadi hal yang utama dan salah satunya itu di IPU. Dan melalui parlemen kerja sama pemerintah dan kerja sama di segala bidang juga meningkat dengan baik,” tutupnya. •uc/rdn
- BKSAP
- Seputar Isu