Mulyadi: Pemerintah Pusat Harus Beri Perhatian pada Infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata
- 0
- 2 min read
Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi saat meninjau langsung ke Ombak Bono dalam rangka Kunjungan Kerja Reses Komisi V di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (14/7/2023). Foto: Jiwa/nr.
Provinsi Riau bukan hanya kaya akan minyak bumi, gas dan jutaan hektare perkebunan kelapa sawit. Bumi Lancang Kuning juga memiliki kekayaan budaya dan tradisi, sebagaimana tagline-nya “Riau The Homeland of Melayu”. Destinasi-destinasi wisata baru terus bermunculan, yang beberapa di antaranya meraih penghargaan di tingkat nasional.
Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi mendorong agar Pemerintah Pusat memberi perhatian pada infrastruktur kawasan strategis pariwisata. Hal ini dia ungkapkan saat melakukan tinjauan langsung ke Ombak Bono dalam rangka Kunjungan Kerja Reses Komisi V, dalam tinjauan ini juga didampingi oleh Gubernur Provinsi Riau Syamsuar beserta jajaranya, dan Perwakilan dari Kementerian PUPR.
“Maka dari itu sudah seharusnya pemerintah pusat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi infrastruktur yang mendukung kawasan strategis pariwisata nasional tersebut. Karena Provinsi Riau termasuk salah satu daerah penyumbang devisa negara yang cukup besar di Indonesia,” papar Mulyadi di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (14/7/2023).
Ombak Bono adalah fenomena alam yang diakibatkan pertemuan arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu menuju muara (hilir). Sebuah objek wisata dengan spot sungai, wisata lokal namun citarasa internasional yang berlokasi di Muara (Kuala) sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
“Selain potensi pariwisata yang berada disini yaitu wisata ombak bono yang sudah menjadi objek wisata nasional, di sekitar lokasi juga terdapat potensi pertanian. Dengan potensi tersebut, jika tidak didukung oleh infrastruktur yang baik dari pemerintah pusat, maka anggaran yang dimiliki daerah tidak akan cukup,” jelas Mulyadi. •ssb/aha
- Komisi V
- Seputar Isu